Rabu, 30 Desember 2009

puisi

  • Epilog Senja

Aku melihat sekuntum mengatup
Tembok-tembok kokoh bersujud
Ombak menari-nari
Sebuah tarian yang tak berjudul….

Aku mendengar…
Kicauan yang tak lagi seirama
Dentuman seakan meriam penjajah
Sorak sorai bernada duka
Lisanku kaku tuk berucap
Inikah akhir kehidupan….

Tuhan….
Mata hatiku belum mati
Kemarin suri
Hanya sekejap
Kehilangan suluh ditengah gulita

Aku berharap ini bukanlah akhir
Sebuah senja……

Tidak ada komentar: