Kamis, 31 Desember 2009

novel

NOVEL
Oleh: Sarwan,Kelana
23-Mey-2009
Bu! Farhan hanya memohon kepada ibu agar dapat meredhoi dan memberi izin kepada anak mu ini. Aku yang di besarkan dan di sekolahkan oleh ibuku ,sehingga aku dapat menyelesaikan sekolah menengah atas (SMA). aku hanya tinggal berdua bersama ibuku, semenjak ayaku meninggalkanku untuk selamanya. ketika aku duduk dibangku sekolah dasar kelas tiga. semenjak itu aku tinggal bersama ibuku sepuluh tahun rasanya aku bersama ibuku, susah senang hanya dihadapi oleh seorang ibu yang hanya ingin membesarkan anak laki-laki satu-satunya. Agar anaknya itu berguna bagi Agama dan Bangsa harapan seorang ibu kepada anaknya.
Sepekan sebelum ujian akhir sekolah, aku berbicara dengan ibuku bahwa aku ingin melanjutkan ilmuku ke perguruan tinggi. Bu nanti kalau farhan lulus ,farhan mau melanjutkan ke perguruan tinggi,seperti teman –teman yang lain,jadi farhan hanya minta agar ibu dapat meredhoi dan mengizinkan ya buu?
“Farhan! ibu merasa bangga mendengar keinginanmu, tapi sekarang kamu belajar aja dengan baik kan kamu belum tau lulus atau tidak, kata ibu sambil menakutiku. sekarang kamu rajin belajar semoga lulus, dan do’akan moga ibu dapat rezeki agar kamu dapat melanjutkan belajarmu, kata ibu kepadaku.
“Eeep satu lagi kamu kuliahnya di sini aja, bersama ibu karna ibu sendiri”
“Ya..Bu tapi! Farhan sudah lama di kampungni, rasanya Farhan ingin merantau mencari pengelaman di tempat orangbu, lagipun Farhan tidak mau menyusahkan ibu lagi karna mulai dari Farhan kecil sampai Farhan tamat dari sekolah menengah atas, ibulah yang bekerja, ibu yang memasak dan ibu juga yang mencuci pakaiyan Farhan. oleh karna itu bu sudah cukup Farhan menyusahkan ibu makanya Farhan mau hidup mandiri di rantau orang, itu pun kalau ibu mau meridhoi dan memberi izin kepada Farhan ?”
“Farhan …nampaknya kamu benar-benar mau jauh dari ibuya?”
“Bukan bu… sekali lagi ,Farhan sayang…. dengan ibu makanya farhan tidak mau menyusahkan ibu lagi, ini memang dari hati farhan bu karna Farhan mau merasakan bahwasanya langit itu tinggi, dan Farhan mau merasakan bagaimana kalu jauh dengan ibu, apakah farhan mau merubah kebiasan malas farhan atau tidak”
“Ya..kalau benar baik seperti itu kemauwan mu, ibu mengizinkan lagipun kamukan tidak mau merepotkan ibu lagi, dan kamu pun sudah dewasa pergilah kamu cari ilmu dan pengelaman di negri orang, jadi sekarang mari kita berdo’a semoga kamu lulus dan mendapat nilai yang baik”kata ibu kepada ku.
“Aku mengangguk –angguk dan tersenyum”
“Farhan nanti kalau kamu sudah tinggal di sana, biar ibu cari anak kos untik tinggal bersama ibu agar ibu tidak sepi”Aku tersenyum dan memeluk ibuku.
Beberapa minggu telah terlewati aku lulus dari sekolah menengah atasku, Ibukupun merasakan kebahagian yang kurasakan karna anak satu-satunya berhasil menyelesaikan sekolah menegah atas nya dengan nilai yang memuaskan.karna seminggu lagi aku mau berangkat ke Riau sebuah kota metro politan kata orang.
Tiba-tiba ibuku pulang, lalu ibu berkata kepadaku. “Nak ibu tadi dapat masukan dan kritikan dari saudara kita, bahwasanya kamu tidak pantas melanjutkan ke perguruan tinggi karna, ekonomi kita lemah katanya apalagi ke Riau, Sambil ibu mengeluarkan air mata nya yang terpendam saat mendengarkan kritikan itu”.
“Bu ..farhan harap ibu jangan sampai terpengaruh oleh cakap orang lain”
“Tapi ini kenyataan yang dikatakan oleh mereka”ibu mengeraskan nada suaranya
Aku terdiam .tapi aku berkata dengan nada yang semangat kepada ibuku “Bu…farhan anakmu Farhan ingin menuntut ilmu untuk kebahagian kita bu ?”Apa ibu hanya mau mendengar kata – kata orang. orang hanya mau melihat kita susah bu ,mereka tidak mau melihat kita bahagia,ingat bu semua itu hanyalah godaan ”.kataku meyakinkan ibu.
Lalu ku lihat wajah Ibu tersenyum dan memberi semgat kepadaku “Nak..,teruskan niat dan cita-citamu “kata ibu kepadaku mantap.
Mulai hari itu ibulah yang terus memberiku semangat, dan dorongan agar aku dapat mempertahan kan semagat dan motivasiku.
Ibu berkata kepada ku “,Han siapa saja kawan-kawan kamu yang melanjutkan perguruan tinggi?’
“ O.. banyak bu, Hasanal,Rudi,Ijal,Samsul,Mazwan,Egi,Tarmizi,azri dan lain-lain .itu kawan-kawanku yang sering kerumah dan ibuku kenal dengan mereka”
“Jadi baguslahtu moga kalian bertemu di sana,”kata ibu
“Amin……..”sambungku.
Seperti biasa setiap sore, Kumar kawan ku yang sering main dan tidur di Gubuk kami berkata kepadaku.
“Han.. kamu merantaulah dulu di tempat orang, nanti aku nyusul,”katanya sambil membaca buku di gubukku.
“Ya ,kata ku, kamu belajar dengan baik ,agar lulus dan kita dapat bergerak dari kampung ini, mencari wawasan di tempat orang”.kami sering bercanda
Mar nanti kalu aku sudah di Riau kamu sering main ke gubuk ini ,lihat-lihat ibu ya?
“Ya….InsyaAllah”jawabnya
Haripun makin senja kami larut dalm obrolan yang mengharukan, karna besok sore aku mau berangkat ke pekanbaru. “Mar jagan lupe besok sore antar aku ke pelabuhan?
“Yee katanya,”
Lalu dalam keasikan itu kamipun tertidur.
Pukul empat tigapuluh subuh, ibuku membagunkan ku , “Han bangun masjid lain sudah mulai mengaji”hal seperti ini ialah tugas ku sebagai penjaga Mushollah Al-Muttaqin yang berada di depan gubuk kami.lalu aku bangun dan menghidupkan tep, seperti biasa masuk waktu ,akupun azan subuh.
Pagi-pagi aku mempersiapkan peralatan dan pakaiyanku, untuk berangkat nanti,ibuku membantu mempersiapkan sambil memasak makannan kesukaanku gulai kacang dan tahu goreng, untuk bekal ku di kapal. Tak terasa sebelas jam sudah berlalu, akupun menjalankan tugasku azan ashar,ba’da sholat ashar kumar pun datang untuk mengantarkan aku kepelabuhan.
“Dikau dah siap Han?”
“Iyalah masak seorang laki-laki tak siap”
“Kalau dah siap mari aku antar ke pelabuhan, tapi permisi dulu dengan ibu tu” katanya.
Aku cuba melihat wajah ibu ku hampiri ,ku lihat ia menangais ,ku peluk ibuku , “bu farhan fergi sebentar untuk menuntut ilmu tolong do’akan ya bu?”kata ku.
“ibu hanya mengangguk”
“han!cepat sudah jam empat tiga puluh ni?kata kumar padaku’.
“Yeee….”
Sambil melepas pelukan ibu ,perlahan ku berkata pada ibu “bu do’a dan izinnu yang membut kita bahagia”
Ibu tidak berkat apa-apa.ia hanya diam dan senyum ,yang menahan rasa sedihnya
Aku mulai beranjak dari rumah ku, dalam perjalanan kutatap wajah ibu dalam-dalam ,sayup wajah ibu mulai hilang dari pelupuk mataku .
Tuuuuuuuuuuttt,, terompet kapal jelatik mulai memanggil orang yang ingin berangkat sore itu, cepat aku berlari menuju ke dalam kapal,
“ mar aku pergi dulu ye?”
“ye hati-hati han di sane”
# # #
Jelatik yang ku naikai mulai bergerak perlahan-lahan mulai meninggalkan kota ke besaranku,Ombak seolah-olah menari riang dengan suasana hampir senja, ku lihat kotaku makin lama makin sayup dari pandangan ku dan menghilang.
Aku memejamkan mataku sejenak seraya meneguhkan batinku,Aku yakin diri ini harus kuat untuk berpisah dengan ibu dan diri ini harus siap menghadapi resiko di tempat orang lain.miskipun hampir Sembilan belas tahu aku tinggal bersama dengan ibu, tapi mulai malam itu aku sudih jauh dari pangkuan ibu,sebagai seorang laki-laki aku harus siap menghadapi semua nya.kata batinku.
Aku kembali menguatkan niatku bahwa aku sedang melakukan pengembaraan untuk mengubah takdir,mengubah nasib seperti janjiku pada ibu yang lalu.aku harus berani berhijrah dari satu takdir Allah ke takdir yang lain yang lebih bai.jelatik terus berjalan telah melewati beberapa pulau dan kotaku mulai hilang.
Ternyata di dalam kapal itu ,aku bertemu dengan ,hasan ,rudi,azri,tarmizi,egi dan lain-lain temanku yang satu aliah samaku..
Woiii ada farhan kata mereka

“mau ke pekanya han?”Tanya hasan kepadaku.
“Tidak ,”
“lantas mau kemana kamu?,mereka bertanya”
“mau ke Madinah ,aku bergurau dengan mereka,”
“Lalu kami semu tertawa”Haaaaaaaaaaaahaa haaaHaaaaaaaaaaaaaa

“iya!aku sebenarnya mau kepekan. Kalian nanti kuliah di mana ?aku belik bertanya”
“O ,,kalu aku di UNRI kata hasan ,dan tarmizi”dikau han
“InsyaAllah di UIN ,jawabku”
“han kalu boleh tau kamu mengambil jurusan apa?”Kata salah seorang teman kepadaku.
“Pilihan pertama baha Inggris ,sedangkan pilihan kedua tafsir hadits”
Dimana kamu tinggal han kalu sudah sampai di pekan? kata Azri
Mungkin di rumah pak Sari ,orang yang tinggal di samping rumahku di kampung dulu,sekarang dia sudah pindah ke pekan ‘ aku menjelaskan kepada mereka.
Zri kalu kamu kuliah di mana? Tanyaku
“aku mau kuliah di lifia,”
Bagus tu zri ,kalu dikau Rud di mana pulak?
“aku mau jadi perawat aje,he he”
Malam itu kami semua bahagia sekali karna ,sambil bercerita kami melihat keindahan ciptaan Tuhan di luar kapal.sampai kami tidak sadar ,sehingga kami tertidur.
Pukul enam pagi jelatik yang kami naiki sudah sampai di pelabuhan kota pekanbaru,kami mulai siap-siap untuk naik ke atas pelabuhan dan kami sama-sama mencari oplet yang pergi kepasar pusat tempat orang –orang menunggu angkutan kota,kami pun sampai di pusat.
“ Panam…..panam……..panam….”kata knek angkutan kota
Woii cepat kite naik angkutan kota kata ,ku kepada mereka ,
Iye ….jawab mereka serentak!
Maka kami pun naik dan duduk di dalamnya ,dengan keadaan yang sibuk seperti itu ,Azri tinggal di pusat ,kami tak tau apa yang terjadi lagi.
Angkot yang aku naiki berhenti di simpang panam,maka aku turun dan mencari alamt rumah pak Sari. sedangkan teman – teman ku , pergi ketempat masing-masing.akhirnya aku sampai di alamat pak Sari , dan di sambut baik oleh keluarga nya.
“eh farhan baru sampai ya Han kata isteri paksari ,sambil bangkit menuju pintu”
Begitu pintu di buka aku di suruh masuk oleh keluarga tersebut. “han kalau capek istirah dulu di kamar?”
“ya buk! Kataku lalu akupun ter tidur”
Jam tujuh pagi aku baru bagun tidur,aku mandi dan siap-siap mau daftar di UIN, akhirnya aku di terima dan bisa mengikuti ujuan tertulis kata panitia ,Tak terasa sudah satu minggu aku tinggal di pekan ,khusus di tempat kediaman pak Sari,sudah banyak tetangaga yang aku kenali,sehingga aku ditawarkan untuk menjadi guru mengaji di Masjid yang tak jauh dari tempat kediaman ku. oleh pengurus masjid di situ,aku tersenyum dan mengiyakan tawaran itu.
Besoknya pagi-pagi aku siap-siap untuk mengikuti ujian tertulis,di UIN Sukajadi dan besoknya di sambung di UIN Panam,seminggu sesudah ujian tertulis maka keluarlah pengumuman kelulusan,cepat-cepat aku mandi dan pamit kepada ibuk untuk pergi melihat hasil ujian ku.
“buk saya pergi ke kampus dulunya mau melihat hasil ujian yang sudah keluar”
“Ya….hati-hati !kata ibuk kepadaku”
Dengan membaca Bismillah hirahmannirrohim,ku langkahkan kaki ini untuk pergi ke kampus,yah walaupun kampus yang kutuju sangat jauh,tapi karna dengan tujuan untuk mencari ilmu aku sadar ini adalah suatu ujian yang Tuhan berikan kepadaku. Karna aku ingat bunyi sebuah hadits “Barang siapa menempuha satu jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan mempermudahkan satu jalan baginya menuju surga”HR,Muslim.Maka kujalani semuanya dengan Iklas kepada Nya.
Ternyata alhamdulillah aku lulus tapi! bukan di jurusan pilihan pertamaku bahasa inggris,aku lulus di jurusan Tafsir hadits Fakultas Ushuluddin,rasa kecewa ada sedikit tapi karna lulus maka aku pun bersukur karna Allah memberikan kesempatan kepadaku untuk menuntut ilmu di tempat orang
X X X
Kutempuhi perjalanan kurang lebih dua kilo meter untuk sampai ke simpang tempat berkumpulnya angkutan kota dan Oplet.
“pusat pusat pusat dek ?”teriak supir oplet kepadaku
“kampus pusat pak, ya?”sambil aku naik oplet itu
Rasanya aku baru pertama kali pergi ke kampus pusat ,itupun alamtnya di kasitau oleh kakak tingkatku yang rumahnya tidak jau dari kediaman ku. Di dalam oplet mataku sibuk meliahat keluar untuk mencari nama jalan yang di sebitkan oleh kakak kemaren,katanya simpang jalan kuau,itulah yang ku sebut kepada supir oplet.
“dek udah sampai di simpang ni”
“ya pak terimakasih” sambil menyodorkan ongkos
Lalu akau pun turun,ternyata sudah ratusan mahasiswa/I yang berada di kampus mereka sibuk mengelilingi papan pengumuman. Aku pun langsung menuju papan itu untuk mencari namaku lulus atau tidak ketika ujian dua minggu yang lalu.
“Han gimana kamu lulus,”sapa irwan kepadaku
“O…kamu wan,ni lagi mencari”
“mari kita cari sama-sama,aku juga belum ketemu”
Alhamdulillah namaku keluar,aku lulus. Tapi saying aku lulus bukan di pilihan pertamaku,bahasa ingris.
“Sukurlah han kalau kamu lulus ,sedangkan aku tidak’kata irwan kepadaku
Mendengar kata-kata itu aku bersukur ternyata ada juga orang yang tidak lulus mereka bersukur,mengapa kau lulus tidak mau bersukur. Terimakasih ya tuhan Engkau masih memberiku kesempataan untuk mencari ilmu di rantau.
Jam dua belas nol-nol masuk waktu sholat dzuhur,segera aku bergegas menuju ke masjid yang tidak jauh dari situ,karna sholat suatu kewajiban bagi umat Muslim ba’da sholat aku segera pulang.
“Assalamualaikum buk”ucapku masuk kerumah
“Wa’alaikumsalam baru pulang han?”
“ya buk”
“gimana hasil ujian kamu?”
“Alhamdulillah saya lulus buk”
“ya sukurlah,kalau dah lulus”
Tak tersa waktu sudah jam tujuh belas tiga puluh,aku segera mandi dan pergi ke masjid yang tak jauh dari rumah ibuk. Karna malam ini malam pertama aku mengajar di TPA di situ. Bergegas akau melangkah ke masjid ku buka pintu sembari membaca Do’a,ku berqanikan diri untuk menghidupkan radiao yang ada di dalamnya.selama dua puluh menit lantunan ayat-ayat Al-Qur’an menggema di angkasa,lalu ku matikan karna waktu sholat magrib sudah masuk,lalu sekalai lagi kuberanikan diri untuk Azan.
Ba’da sholat magrib,pak mas’ud salah satu pengurus di situ memberi pengumuman ke pada jama’ah dan murid-murid bahwa aku yang akan membantu untuk mengajar mengaji anak-anak di sini,kedatangan ku di tengah –tengah masyarakat di sambut dengan baik,senang rasanya hatiku waktu itu.
Tak terasa sudah tiga bulan aku tinggal dan menjadi guru di situ lalu aku di tawarkan untuk mengurus masjid,alias jadi takmir masjid githu lho. Ku terima tawaran itu ku katakana hal ini sama ibuk bahwa aku tinggal di masjid,ternyata ibuk mengizinkan,banyak sekali suka dan duku yang ku alami,tapi untung di situ ada temanku yang satu universitas denganku Rosihanzas namanya. Dialah yang selalu dating ketempatku untuk bermain hingga larut malam.
Duaminggu kemudian dating salah seorang mahasiswa yang ingin tinggal di masjid,dia langsung menemui aku.
“Asalamualaikum bang,nama saya wandi bisa saya tinggal di masjid ini dengan abang?”
“wa’alaikum salam,ya kebetulan sekalai saya lagi butuh teman,tapi alangkah baiknya kamu Tanya langsung dengan pak ketuanya,saya aja dia yang menyruh di sini”jelasku pada wandi
“yalah malam ini juga saya akn jumpa dengan pengurus”
Setelah wandi berjumpa dengan pengurus akhirnya ia di terima untuk tinggal bersamaku. Senang juga hatiku karna ada teman ,tapi saying wandi tidak dapat lama tinggal di situ maklum masalah keuangan akhirnya dia pindah untuk tinggal di tempat lain.

Seminggu mau masuk bulan Romadhan kumar sahabatku yang di kampong dulu datang,di masjidku katanya ingin mencari kerja,sambil kuliah karna dia sudah tamat dari SMA.
“Assalamualaikum han”
“Wa’alaikum salam ,eh kamu mar akhirnya sampai juga kamu di sini”cerutuku padanya
Yalah aku kan ingin seperti kamu mencari pengalaman di tempat orang,han bolehtak aku tinggal di sini dengan kamu?”harapnya padaku
Ya mar kebetulan sekali aku tak ada teman ,tapi kamu Tanya sendiri ke pengurus
“Yalah han kalu macam tu hari ini juga aku jumpa pengurus,tapi tunjukkan aku mane pengurusnya”
“berestuu”
Akhirnya kumar di terima untuk tinggal bersamaku di masjid itu maka kami berdualah yang bekerja di bulan romadhan saat itu. Susah senang kami rasakan disitu baru dia tau kalu merantau itu butuh pengorbanan,sebagai man pepatah mengatakan kalu langit itu tidak bertiang semakin di dekan semakain jauh.
X
Ini Ramadhan ke dua ku di masjid itu


Nomor Telepon dan Alamat E-mail:
• Facebook: blogpenulis@gmail.com
• Yahoo Messenger = proumedia@yahoo.com (online selama jam kerja)
• Chat with Gmail = proumedia@gmail.com
• E-mail Redaksi/naskah = proumedia@gmail.com
• Layanan SMS 0274-7447222
• Telp/Fax 0274-376301

Rabu, 30 Desember 2009

puisi

  • Epilog Senja

Aku melihat sekuntum mengatup
Tembok-tembok kokoh bersujud
Ombak menari-nari
Sebuah tarian yang tak berjudul….

Aku mendengar…
Kicauan yang tak lagi seirama
Dentuman seakan meriam penjajah
Sorak sorai bernada duka
Lisanku kaku tuk berucap
Inikah akhir kehidupan….

Tuhan….
Mata hatiku belum mati
Kemarin suri
Hanya sekejap
Kehilangan suluh ditengah gulita

Aku berharap ini bukanlah akhir
Sebuah senja……