Senin, 13 Desember 2010

amanah

AMANAH

Oleh : Sarwan kelana as-syamsi



Segudang janji politik sudah di sebar ke ceruk kampung. Sejuta usaha sudah di kerahkan demi meraup simpati dan meyakinkan hati. Ada yang terus-terusan tampil all out selama musim kempanye terbuka, ada pula yang lebih memilih cara pendekatan yang berbeda, silaturahmi kerumah-rumah, bertemu bual dengan masyarakat. Terlepas dari apapun upaya yang di lakukan “restu rakyatlah” yang menentukan. Riaupos, senin 31/06 hlmn 12



Tanggal 03/06 terjadilah pemilahan umum kepala daerah. Setiap pemilihan tentu ada yang menang dan ada yang kalah, kepada yang kalah hendaklah berjiwa besar dan lapang dada. Malah sebaliknya kepada yang menang harus berhati-hati jangan sampai dikhianati amanah yang sudah diberikan masyarakat. Siapapun yang terpilih sebagai kepala daerah bagi saya tidak perlu untuk di permasalahkan, asal peroses sewaktu pemilihan berjalan dengan lancar sesuai dengan yang sudah ditentukan oleh komisi pemilihan umum KPU. Tapi yang perlu untuk kita ingatkan kepada para pemimpin-pemimpin saat ini hendaknya jangan lupa dengan janji-janji politik yang sudah di sebarkan kependuduk kampung dulu.



Jangan merasa bangga atau sombong, karna terpilihnya kita tidak lain dan tidak bukan atas pilihan rakyat. Ingat itu adalah amanah yang harus dijalankan sesuai dengan aturan dan syaaariat islam. “sesungguhnya kami telah menawarkan amanah kepada langit,bumi dan gunung tetapi mereka enggan memikulnya dan merasa berat dengannya, sebaliknya manusia sanggup memikulnya. Sesungguhnya manusia sangat zalim lagi kurang pengetahuannya (bodoh)”.QS Al-Ahzab:72



Ayat ini menunjukkan bahwa amanah adalah suatu hal yang penting dan besar maknanya dalam kehidupan. Tampa amanah, kualitas akan digadaikan oleh manusia karna kepentingan peribadi. Memang benar, amanah adalah sesuatu yang berat sehingga mahluk-mahluk Allah yang besar, seperti langit, bumi, serta gunung tidak sanggup untuk memikulnya. Sebaliknya, manusia yang kerdil ini sanggup menerimanya. Maka sebagian dari manusia mendapatkan azab dari Allah disebabkan tidak menjalankan amanah yang diberikan dan lupa dengan janji-janji yang telah di ucapkan sebelum terpilih. Mereka ini merupakan golongan yang zholim dan kurang pengetahuannya tidak berpikir dengan akal yang di berikan.(al-qur’an for life exelelence



Insan yang cemerlang dan gemilang adalah mereka yang memengang amanah. Menurut imam Alusi amanah adalah “ Tanggung jawab yang berkaitan dengan hak-hak Allah dan hak-hak mahluk baik yang berbentuk perbuatan, perkataan atau kepercayaan”.



Hilangnya Amanah



Realita sekarang yang terjadi di masyarakat kita dengan bertumpuknya kasus-kasus, semua terjadi karna hilangnya amanah. Amanah sangat dekat dengan kejujuran kalau manusia sudah tidak jujur banyak hal-hal yang tidak kita inginkan mudah terjadi. Untuk menjadi sosok pemimpin yang baik dan dapat di banggakan oleh masyarakat jangan sampai amanah dan kejujuran di lupakan.



Dari Abdullah bin Mas’ud r.a. bahwa Rasulullah bersabda: hendaklah kamu berlaku jujur, karna sesungguhnya kejujuran itu mengantarkan seseorang menuju kebaikan, dan kebaikan tersebut mengantarkan seseorang menuju ke surga. Seseorang yang senantiasa berkata jujur, niscaya di hadapan Allah akan di catat sebagai seorang yang jujur. Dan jauhilah perkataan yang dusta, karna kedustaan itu mengantarkan seseoarang menuju kejahatan , dan kejahatan tersebut mengantarkan seseorang menuju ke neraka. Seseorang yang senantiasa berkata dusta, niscaya dihadapan Allah akan di catat sebagai orang yang pendusta. (HR.Bukhari dalam kitab Adab )



Hadits diatas menggambarkan tentang keutamaan dan kemuliaan yang akan diperoleh bagi seseorang yang senantiasa berkata benar dan menjalankan amanah yang diberikan maka mereka berhak mendapatkan surganya Allah.( maj’mu ad-da’wah)



Hidup adalah Amanah

Seluruh kehidupan yang kita jalankan ini adalah amanah. Dan amanah itu di tuntut dalam setiap hal, setiap panca indra yang di karuniakan Allah kepada mahluknya juga merupakan amanah. Dalam surat al-isra’ ayat:36 Allah berfirman “sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya akan dimintai pertanggung jawaban”. Pemimpin yang cemerlang adalah mereka yang menjalankan amanah yang di pikulnya dengan ikhlas dan mencari ridho Allah, untuk mencapai hidup bahagia di dunia dan akhirat.

Amanah menjadikan seseorang bertanggung jawab dengan tugas yang diberikan. Oleh karena itu dalam surat al-Qasas ayat 26 Allah berfirman “salah seorang dari kedua wanita itu berkata, ya bapakku, ambillah dia sebagai orang yang bekerja pada kita, sesungguhnya orang yang paling baik untuk di jadikan pekerja adalah orang yang kuat lagi beramanah”. amanah akan melahirkan Integritas dan amanah menjadi syarat penting bagi seseorang untuk diberi kepercayaan memikul suatu tugas.

Dalam pemerintahan, Gubernur, Wali kota, dan Bupati begitu juga dengan pemimpin-pemimpin lainnya seperti Rektor, kepala sekolah adalah orang yang di percaya untuk menjalankan suatu amanah dari rakyatnya. Maka ia harus menunaikannya, karna amanah adalah kewajiban dan harus di pegang penuh ketika amanah itu kita terima.

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghianati kepercayaan Allah dan Rasul-Nya dan jangan pula kamu menghianati amanah-amanah yang di percayakan kepadamu sedang kamu mengetahui persoalannya” (QS:8:27)



Dalam ayat ini manusia dilarang untuk menghianati amanah yang Allah dan Rasul berikan, dan begitu juga dengan amanah yang di berikan oleh manusia. Dengan demikian para pemimpin bertanggung jawab menjalankan aturan-aturan Allah sebagaimana firmannya “dan kami jadikan diantara mereka pemimpin yang diberikan hidayah dan kami perintahkan mereka untuk mengerjakan kebaikan, mendirikan sholat, membayar zakat dan beribadah” QS:32:24



Tugas dan kewajiban

Seorang pemimpin yang baik dia harus menjalankan tugas dan kewajiban yang diamanhkan kepadanya, diantaranya menegakkan kebenaran dan dapat menguasai hawa nafsunya hal seperti inilah yang telah diamatkan oleh Allah kepada Nabi Daud as. “Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat darin jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan” (QS,Shaad:26)

Siapa nanti yang terpilih maka dialah yang diberikan amanah oleh masyarakat baik berupa kedudukan, kekuasaan atau wewenang maka yang pertama kali harus dilakukan adalah berusaha menegakkan kebenaran dan keadilah, tidak berlaku kejam dan sewenang-wenang. Dalam mengambil suatu keputusan atau tindakan hendaklah didasarkan kepada alasan-alasan yang obyektif, bukan berdasarkan kebencian liki and dislike dan bersikap a-perior, setiap perbuatan yang di murkai Allah cepat atau lambat pasti akan mendapat azab atau laknat dari Allah.





Sarwan kelana as-syamsi

Mahasiswa Fakultas Ushuluddin jurusan tafsir hadits

tahun baru

HIJRIYAH VERSUS MASEHI

(Catatan Menyambut Tahun Baru )

Oleh: Sarwan Kelana As-syamsi



“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Hasyr: 18)”

Untuk menjadi yang terbaik adalah dambaan setiap manusia,tidak ada seorangpun manusia yang mau menjadi buruk. Tibul pertanyaan mengapa masih banyak manusia memiliki sipat keburukan? pertanyaan ini dapat kita jawab dari sudutpandang manapun yang kita mau. Bisa dari kekayaan, pangkat, jabatan dan kehebatan. Tapi yang jelas hanya diri kita sendirilah yang bisa menjawabnya.

Kita sekarang sudah berada di penghujung tahun baru 2010M dan penghujung tahun baru 1431H bagi orang muslim. Otomatis akan datang tahun baru 2011M dan 1432H, apakah kegiatan yang kita lakukan pada tahun yang dulu sama dengan tahun yang akan datang atau malah lebih buruk.

Memang, sebagai seorang muslim sudah seharusnya kita senantiasa melakukan muhasabah (evaluasi diri), yang bisa kita lakukan setiap saat, harian, pekanan, bulanan, tahunan dan seterusnya. Umar bin Al Khatthab radhiyallahu ’anhu berkata, ”Hisablah dirimu sebelum kamu dihisab dan timbanglah amalmu sebelum kamu ditimbang nanti dan bersiap-siaplah untuk hari menghadap yang paling besar (hari menghadap Allah).” “Pada hari itu kamu dihadapkan (kepada Tuhanmu), tiada sesuatupun dari keadaanmu yang tersembunyi (bagi Allah).” (QS Al-Haaqqah : 18)

Memasuki tahun baru 1432 Hijriyah, hendaknya kita mengevaluasi apa saja yang telah kita lakukan setahun yang lalu. Kesalahan-kesalahan apa sajakah yang telah kita lakukan dan tidak boleh kita ulangi lagi tahun ini? Prestasi-prestasi apakah yang telah kita raih dan harus kita pertahankan bahkan kita tingkatkan tahun ini? Evaluasi semacam ini penting untuk kita lakukan agar kita tidak melewati tahun demi tahun secara datar-datar saja, tanpa ada prestasi-prestasi baru yang bisa kita ukir.

Mengambil pelajaran dari tahun sebelumnya

Kita semua melihat dengan mata kepala kita sendiri betapa banyak bencana yang menimpa bangsa kita mulai dari gempa bumi, tanah lonsor, lumpur lapindo, gunung meletus. Masalah ini berada dalam tahun 1431H, bahkan bencana-bencana itu akan terus berlanjut kalu kita tidak mau berubah dari jahat menuju kebaikan. Sebagai orang yang beriman, hendaknya kita mengambil ibroh (pelajaran) dari datangnya semua bencana tersebut. Kita harus sadar bahwa tidaklah satupun dari bencana-bencana itu terjadi kecuali akibat ulah tangan-tangan kita sendiri. Bencana-bencana yang menimpa kita bisa jadi merupakan adzab dari Allah yang layak kita terima, akibat kesalahan-kesalahan yang kita lakukan. Kesalahan-kesalahan itu bisa jadi dalam bentuk tindakan-tindakan kita yang melanggar sunnatullah al-kauniyah, seperti kesalahan dalam mengelola dan memperlakukan lingkungan. Bisa jadi juga dalam bentuk tindakan-tindakan kita yang melanggar syariat Allah, seperti meninggalkan kewajiban-kewajiban agama dan melakukan berbagai bentuk kemaksiatan. “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah membuat mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. Ar Rum : 41).

Bisa jadi pula, bencana-bencana yang menimpa kita merupakan peringatan dari Allah agar kita sadar dan kembali kepada-Nya. Untuk itu, marilah kesempatan waktu yang masih diberikan oleh Allah betul-betul kita manfaatkan untuk bertaubat dan memperbaiki diri. Jangan sampai kita menunggu sampai Allah mencabut masa penangguhan yang Dia diberikan atau sampai Dia memberikan peringatan yang lebih keras lagi! Na’udzu billahi min dzalik.

Tunjukkan jati diri yang baik

Sebagai muslim, setiap kita hendaknya bangga dengan keislaman kita. Hal ini bisa kita wujudkan dengan cara menunjukkan jati diri keislaman kita. Salah satu diantaranya adalah dengan lebih mengutamakan penggunaan kalender hijriyah sebagai salah satu identitas umat pengikut Rasulullah Muhammad shallallahu ’alaihi wasallam. Apalagi saat ini, kalender hijriyah seolah-olah sudah tidak begitu diperhatikan oleh kebanyakan umat Islam. Buktinya, tidak banyak orang Islam yang hafal dengan baik nama-nama dan urutan bulan dalam kalender hijriyah. Ini tentu saja ironi yang tidak selayaknya terjadi.

Tahun baru hijriyah mengingatkan kita pada peristiwa Hijrah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Ketika itu beliau melakukan hijrah dari Mekkah ke Madinah untuk mendapatkan lingkungan yang lebih baik bagi tumbuh berkembangnya agama Islam. Oleh karena itu, memasuki tahun baru hijriyah ini marilah kita berhijrah. Tentu saja hijrah yang kita lakukan saat ini tidak bisa sama dengan yang telah dilakukan oleh Nabi. Yang bisa kita lakukan saat ini adalah menghijrahkan diri dengan sebenar-benarnya dari segala bentuk keburukan menuju kebaikan, dari kemaksiatan menuju ketaatan, dari kebid’ahan menuju kesunnahan, dari kejahiliyahan menuju totalitas Islam dan dari kegelapan memperturutkan hawa nafsu menuju cahaya terang keikhlasan dalam menggapai ridha Allah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Orang muslim adalah orang yang tidak mengganggu orang muslim lain baik dengan lidah maupun tangannya, dan orang yang hijrah itu adalah orang yang hijrah meninggalkan hal-hal yang dilarang oleh Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Didalam tahun baru hijriah ini selayaknya, kita sebagai Muslim yang taat, mengintrospeksi diri dengan semua apa-apa yang telah kita perbuat. Dan memilih semua bentuk amalan yang baik untuk tetap kita pertahankan dan kita tingkatkan porsi amalan yang baik untuk kita kerjakan. Dan meninggalakan semua perbuatan yang tidak bermanfaat, baik untuk diri kita ataupun orang sekitar kita.

Tegakkan Amar Makruf Nahi Mungkar

Kita mungkin bertanya-tanya, bagaimana mungkin di negeri yang populasi muslimnya terbesar di dunia ini berbagai bentuk kemaksiatan bisa merajalela. Sebetulnya, salah satu jawabannya adalah lemahnya semangat dan usaha dakwah serta amar makruf nahi munkar di tengah masyarakat. Padahal umat ini adalah umat dakwah, dimana usaha dakwah seharusnya ditunaikan oleh setiap individu muslim sesuai dengan kemampuan masing-masing. Oleh karenanya mari kita tingkatkan aktivitas dakwah yang berorientasi pada pembinaan generasi umat dan pencegahan serta pemberantasan kemunkaran di muka bumi. Allah swt berfirman, “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imran: 104). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barang siapa diantara kamu melihat suatu kemunkaran, maka hendaklah ia mengubahnya dengan tangannya, jika tidak mampu maka dengan lisannya, jika tidak mampu pula, maka dengan hatinya, dan itu adalah selemah-lemahnya iman.” (HR. Muslim)

Oleh sebab itu marilah kita isi hidup ini dengan memperbanyak amalan soleh, belajar dengan giat, bekerja dengan ikhlas, dan beribadah dengan hanya mengharap ridho Allah SWT semata. Sekarang kita masih hidup, tetapi siapa tahu besok kita akan mati. Sekarang kita masih dapat menikmati tahun baru hijriah, tetapi siapa tahu tahun depan kita akan mati.

Oleh karna keterbatasan tersebut, dan karna rahasia Allah SWT semata, maka marilah kita pergunakan kesempatan hidup ini dengan meningkatkan taqwa kita kepadanya dan menambah semangat beramal ibadah yang lebih besar lagi. Kembali kepada masalah introspeksi diri dalam menyambut tahun baru hijriah, adalah sangat-sangat perlu bagi kita untuk berkaca diri, menilai dan menimbang amalan-amalan yang telah kita perbuat, penilaian dan penimbanagan ini bukan hanya untuk mengetahui seberapa besar perbuatan kita. Tapi itu semua dilakaukan untuk mengendalikan semua bentuk amalan perbuatan yang hendak kita laukakan dengan penuh pikiran, pertimbangan, dan pertanggung jawaban. Sebab dan terkadang manusia yang tidak pernah bercermin diri bagaikan binatang liar yang terlepas dari jeratan, ia akan berlari dengan sekencang-kencangnya dan melompat dengan sekuat tenaga tanpa menghiraukan kalau itu akan mebahayakannya. Manusia yang demikian akan berbuat sekehendak hatinya, tanpa berpikir dan pertimbangan, yang pada akhirnya ia akan terjatuh ditempat yang sama dan meratapi perbuatannya dengan berulang kali, sungguh malang nasibnya jika setiap tahun ia harus terjatuh dan terjatuh lagi ditempat yang sama.

Penutup

Pelajaran penting dari hijrah luas dan menyeluruh menyangkut berbagai aspek penting kehidupan, diantaranya:

Peristiwa hijrah mengilhami setiap pribadi muslim untuk senantiasa optimis bahwa di mana ada kemauan dalam upaya kebenaran, di situ ada jalan pertolongan Tuhan. Contohnya Rasul SAW dan para sahabatnya (muhajirin) mendapatkan dukungan dan bantuan dari masyarakat Madinah (Anshar). Lebih dari itu antara muhajiran dan anshar memilki tali persaudaraan (ukhuwah Islamiyah) yang sangat kuat, lebih dari ikatan keluarga, hal ini juga agar dapat diambil sebagai momentum untuk senantisa memelihara dan meningkatkan ukhuwah Islamiyah antar sesama umat.

Peristiwa Hijrah juga dapat dijadikan momentum untuk segera meninggalkan dan memerangi hawa nafsu. Hijrah tidak hanya perpindahan dari tempat kepada tempat lain, dalam makna luasnya hijrah berarti menangggalkan hawa nafsu syaitan dan kebiasaan buruk dan menggantikannya dengan mengenakan pakaian nilai-nilai akhlak luhur dan mulia, baik dalam kaitan hubungan antara manusia maupun hubungan dengan Tuhan manusia. Perang terhadap hawa nafsu ini merupakan target utama hijrah dan jihad dalam Islam.

Namum dari itu kita jugalah yang akan memulai untuk menjadi yang terbaik. Lebih baik berbuat di keritik,daripada tak berbuatpun kita di kritik,teruslah menjadi yang terbaik.



Sarwan kelana as-syamsi

adalah Mahasiswa UIN Suska Riau Fakultas Ushuluddin

Dan Ketua Bidang Da’wah Fron Pembela Islam (FPI) Provinsi RIAU

Jumat, 16 April 2010

Artikel

Menyibak Pro-Kontra Poligami.
Oleh: Sarwan Kelana

POLIGAMI merupakan syariat di dalam Islam yang sejak dulu dijadikan sasaran bulan-bulanan oleh kaum orientalis dan kafir untuk menghantam dan mencela ajaran Islam.

Bahkan semenjak Rasulullah SAW, kaum Yahudi sudah mulai menghembuskan celaan dan hujatan kepada Rasulullah dan syariat poligami ini.

Diriwayatkan oleh Umar Maula Ghufroh dia berkata: Orang Yahudi berkata ketika melihat Rasulullah menikahi wanita: Lihatlah orang yang tidak pernah kenyang dari makan ini, dan demi Allah ia tidaklah punya hasrat melainkan kepada para wanita. (Thobaqot al-Kubra karya Ibnu Saad, juz VIII hal 233).


Mereka (kaum Yahudi) mendengki Rasulullah dan ketika mereka melihat Rasulullah berpoligami, maka mereka jadikan hal itu sebagai sarana untuk menjatuhkan dan merendahkan beliau. Mereka lalu menyebarkan kedustaan dengan berkata: Kalau seandainya Muhammad itu benar-benar seorang Nabi, niscaya ia tidak akan begitu berhasrat kepada wanita.

Orientalis Klasik
Diantara para pencela tersebut adalah seorang orientalis klasik yang bernama Ricoldo de Monte Croce (1320 M) yang menulis buku Contra Sectam Mahumeticam Libellius (Menentang Gaya Hidup Sekte Muhammadanism). Dia menyebut dan menyamakan perbuatan Rasulullah itu sebagai amoral dan gila seks. Nauzubillah. Ricoldo menuduh Rasulullah dengan tuduhan-tuduhan yang keji.

Pada dasarnya, apabila ada orang yang mencela poligami, maka pada hakikatnya ia mencela syariat Islam itu sendiri, bahkan ia mencela sang pembuat syariat, Allah Azza wa Jalla: yang menciptakan alam semesta dan makhluk-Nya secara berpasang-pasangan dan yang menurunkan syariat poligami bagi hamba-hamba-Nya dan Dia Maha Mengetahui atas kebaikan bagi makhluk-makhluk-Nya. Sedangkan makhluk-Nya tidak memiliki pengetahuan, melainkan hanya sedikit saja dan tidak lebih dari setetes air di samudera.

Namun, kebanyakan manusia itu sombong dan membangkang, mereka lebih mengagungkan akalnya daripada mengagungkan Allah dan syariat-Nya. Sebenarnya, apa yang menurut mereka buruk, maka mereka anggap buruk, padahal betapa sering terjadi apa yang mereka anggap buruk ternyata baik di sisi Allah dan apa yang mereka anggap baik ternyata buruk di sisi Allah dan Allah adalah Maha Mengetahui.

Tidak Bebas
Islam bukanlah yang pertama kali memperkenalkan poligami. Secara historis ditetapkan poligami telah dikenal sejak masa lalu. Sebuah fenomena yang usianya setua manusia itu sendiri, di mana poligami telah menjadi sebuah praktik yang lazim. Poligami dalam Islam, diperkenalkan ketika Islam datang di bawa Nabi Muhammad SAW untuk menyampaikan rahmat bagi alam semesta, maka Islam tidak melarang poligami dengan begitu saja. Islam tidak juga membiarkan poligami dilakukan secara bebas. Islam datang dan membatasi poligami maksimal hanya empat isteri saja. Zaman pra Islam telah mengenal poligami, bahkan poligami bukanlah suatu hal yang asing di mana ada seorang lelaki beristeri puluhan bahkan ratusan wanita.

Datangnya Islam, membawa rahmat bagi semesta alam. Selain membatasi poligami, Islam juga menjelaskan persyaratan-persyaratan dan kriteria dianjurkannya berpoligami yang sebelumnya tidak ada. Hanya Islam yang menyatakan (maka nikahilah) satu saja dan mensyaratkan untuk berlaku adil terhadap para isteri.

Berlaku Adil
Allah berfirman: Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.(QS an-Nisa: 3).

Dari ayat tersebut, Alquran memerintahkan untuk berbuat adil dan apabila tidak mampu berbuat adil (dalam hal nafkah, baik nafkah lahiriah dan batiniah), maka Allah memerintahkan untuk menikahi seorang wanita saja, agar tidak terjatuh kepada perbuatan aniaya dan kezaliman. Syariat yang mulia ini menunjukkan bahwa poligami bukanlah syariat yang merupakan kewajiban yang harus dilakukan begitu saja.

Lima Kategori Hukum
Menurut sebagian fuqaha, hukum poligami itu sama dengan hukum pernikahan, yang kembalinya kepada lima kategori hukum: Pertama, wajib, apabila poligami tidak dilaksanakan, suami akan jatuh kepada keharaman, seperti perbuatan zina, selingkuh dan perbuatan asusila lainnya. Kedua, sunnah, apabila suami mampu dan memiliki harta yang cukup untuk melakukan poligami, dan dia melihat ada beberapa wanita muslimah (janda misalnya) yang sangat perlu dinikahi untuk diberikan pertolongan padanya.

Ketiga, boleh, apabila suami berkeinginan untuk melakukan poligami dan ia cukup mampu untuk melakukannya.Keempat, makruh, apabila suami berkeinginan untuk melakukan poligami, sedangkan ia belum memiliki kemampuan yang cukup sehingga akan kesulitan di dalam berlaku adil. Kelima, haram, apabila poligami dilakukan atas dasar niat yang buruk, seperti untuk menyakiti isteri pertama dan tidak menafkahinya atau ingin mengambil harta wanita yang akan dipoligaminya atau tujuan-tujuan buruk lainnya.

Dari lima kategori tersebut, poligami dapat jatuh kepada lima hal di atas. Ia dapat menjadi wajib, sunnah (dianjurkan), mubah (boleh-boleh saja), makruh ataupun haram. Oleh karena itu, menggeneralisir bahwa poligami itu wajib adalah suatu pendapat yang tidak keliru. Demikian pula dengan menuduh bahwa poligami selalu diawali dengan perselingkuhan adalah pendapat yang salah yang berangkat dari ketidakfahaman akan syariat Islam yang mulia ini. Padahal, seringkali poligami itu menjadi solusi dan benteng dari terjadinya perzinaan, perselingkuhan ataupun keburukan lainnya; dan bisa jadi poligami itu menjadi penolong bagi para wanita dan janda-janda yang memerlukan pelindung atas dirinya dan anak-anaknya.

Penutup
Berlandaskan sejumlah alasan di atas, dapat kita pahami, sebenarnya Islam tidak melarang poligami dan juga tidak mewajibkan poligami, tapi kalau dengan tujuan yang baik itu lebih baik. Semoga tulisan ini dapat menyadarkan kita dalam menyikapi persoalan poligami dengan jernih. Wallahu a’lam.***

Sarwan Kelana, mahasiswa Fakultas Ushuluddin UIN Suska Riau.
Artikel ini Diterbitkan RIAU POS tgl 30/Oktober/2009

Artikel

TAFSIR DAN BERBAGAI METODENYA
Oleh : Sarwan kelana al-alaiyi
Tafsr dalam pandangan Imam Az-zarqoni adalah ilmu yang membahas kandungan ayt-ayat Al-Qur’an baik dari segi pemahaman makna atau arti sesuai dengan kehendak Allah, menurut kesanggupan manusia.
Sedangkan dalam bahasa Arab kata tafsir berasal dari akar kata al-fasr, yang berarti penjelasan atau keterangan yakni menerangkan atau mengungkapkan sesuatu yang tidak jelas. Keterangan ini memberi pengertian tentang sesuatu itu disebut tafsir.
Tapi sebagian ulama ada yang mengatakan kata tafsir sebagai istilah yang berarti “ ilmu tentang turunnya ayat Al-Qur’an, sejarah dan situasi pada saat ayat itu di turunkan. Juga meliputi sejarah tentang penyusunan ayat yang turun di Mekah dan yang turun di Madinah, begitu juga dengan yat-ayat yang jelas maknanya (muhkamat) dan ayat yang memerlukan penafsiran/pentakwilan (mutasyabihat), yang jelas kata tafsir dalam agama Islam secara khusus menunjukkan kepada masalah penafsiran Al-Qur’an dan juga ilmu tafsir yang terkenal dengan nama ilmu Al-qur’an dan Tafsir.
Tafsir dan Ta’wil
Sekilas perbedaan pendapat antara tafsir dan ta’wil, ada kalanya tafsir diartikan dengan ta’wil yang bermakna kembali. Dalam hal ini orang yang menafsirkan Al-Qur’an mengurikannya sedemikian rupa berdasarkan pokok pengertian yang terkandung di dalam ayat itu sendiri.
Acapkali kata ta’wil diartikan sama dengan tafsir, namun para ulama berbeda pendapat mengenai hubungan antara kedua kata tersebut apakah keduanya bermakna satu atau sinonim, ataukah masing-masing mempunyai arti sendiri-sendiri. Ar-Raghib al-ashfahani berpendapat tafsir lebih bermakna umum di bandingkan dengan ta’wil dan lebih banyak digunakan untuk menerangkan mufradadnya (kosakatanya). Sedangkan kata ta’wil lebih banyak di pakai untuk menerangkan makna susunan kalimat saja.
Jadi dengan demikian makna kata ta’wil ialah keterangan tentang hakikat yang di maksud oleh kata itu sendiri. Sedangkan tafsir hanya menerangkan apa yang di maksud oleh kata itu seperti dalm QS Al-fajr:14 innaka labil mirshad tafsir ayatnya adalah “sungguh Allah senantiasa mengawasi” sedangkan ta’wilnya adalah “ memperingtkan kepada manusia supaya jangan meremehkan perintah Allah”.

Metode-Metode Tafsir
Dalam pandangannya Al-farmawi membagi metode tafsir yang bercorak penalaran kedalam Empat macam yaitu: Tahlili, Ijmali (Global), Muqoron (Komparasi) dan Maudhu’i (Tematik).
Metode tahlili
Dalam metode ini seorang mufasir harus berusaha untuk menjelaskan kandungan ayat-ayat Al-Qur’an dari berbagai sudut pandang dengan memperhatikan outline ayat-ayat yang telah tercantum di dalam mushaf. Seorang mufasir dapat memulai dari satu ayat ke ayat berikutnya dengna mengikuti urutan ayat atau surah sesuai dalam Al-Qur’an terkadang metode ini menyertakan perkembangan kebudayan generasi Nabi sampai Tabi’in, juga di isi dengan uraian kebahasaan dan materi-materi khusus yang semuanya di tunjukkan untuk memahami Al-Qur’an.
Para mufasir tidak seragam dalam menggunakan metode ini, ada yang menjelaskan secara ringkas dan ada juga yang menjelaskan secara rinci. Diantara kerangaman tafsir itu ialah tafsir bi al-matsur, tafsir bi ar-Ra’yi, tafsir ash-shufi, tafsir al-fiqhi, tafsir al-falsafi, tafsir al-ilmi dan tafsir al-adabi wa ij’tima’i.
Metode Ijmali (Global)
Sedangkan metode ini, seorang mufasir di tuntut agar dapat menjelaskan makna-makna Al-Qur’an dengan uraian yang singkat dalam bahasa yang mudah di pahami oleh semua orang, mulai dari orang yang berpengetahuan luas sampai orang yang berpengetahuan sekedarnya.
Metode ini tidak jauh beda dengan metode tahlili, tapi seorang mufasir di tuntut untuk menafsirkan kosa kata al-qur’an didalam al-qur’an itu sendiri, sehingga para pembaca melihat uraian tafsirnya tidak jauh dari konteks al-qur’an dan tidak keluar dari muatan makna yang dikandung oleh kosa kata yang serupa dalam Al-qur’an, metode tafsir ini lebih jelas dan lebih luas sehingga mudah dipahami pembaca.
Metode muqoron (Komparasi)
Bagi seorang mufasir yang menggunakan metode ini, ia harus bisa membandingkan antara ayat-ayat Al-qur’an yang berbicara tentang tema tertentu atau membandingkan ayat Al-qur’an dengan Hadits Nabi dan membandingkan ayat yang mempunyai kemiripan redaksi, serta membandingkan pendapat-pendapat ulama yang menyangkut penafsiran Al-qur’an.
Metode Maudhu’i (Tematik)
Metode ini merupakan penafsiran Al-qur’an dengan menyusun ayat-ayat Al-qur’an menjadi sebuah tema atau judul. Adapun pencetus metode ini adalah Syeikh mahmud syaltut, pada januari 1906. Selain beliau metodi ini juga di cetus oleh Prof Dr Ahmad sayyid al-kumiy ketua jurusan tafsir pada Fakultas Ushuluddin (al-azhar,1981), beliau mencetuskan ide metode tafsir dengan jalan menghimpun seluruh atau sebagian ayat-ayat dari beberapa surat yang berbicara tentang suatau topik untuk kemudian dikaitkan antara satu dengan lainnya. Sehingga pada akhirnya di ambil kesimpulan menyeluruh tentang masalah tersebut dalam perspektif Al-qur’an, salah satu karya besar dalam metode ini ialah “Al-futuhat al-Robbaniyyah fi al-tafsir al-maudhu’i li al-ayat al-qur’aniyyah” karya Dr Al-Husaini abu farhah.
Penutup
Sebagai umat muslim, layak dan pantaslah kita untuk mengetahui tentang tafsir dan persoalannya begitu juga dengan metode-metode yang di gunakan dalam menafsirkan ayat-ayat Al-qur’an, agar mudah untuk kita pahami. Semoga artikel ini dapat memberi wawasan pengetahuan kita mengenai tafsir dan berbagai metodenya yang di gunakan oleh ulama dalam menafsirkan Al-qur’an.

Sarwan kelana al-alaiyi
Mahasiswa FakultasUshuluddin
Jurusan Tafsir Hadits
Wartawan Gagasan UIN dan bergiat di (FLP) Pekanbaru
Artikel ini sudah di terbitkan oleh RIAU POS Jum'at 16/April/2010

Kamis, 25 Februari 2010

Opini Maulid Nabi Muhamma saw

“FAEDAH DAN HUKUM MEMPERINGATI MAULID NABI MUHAMMAD SAW”
Oleh: Sarwan kelana al-alaiyi
”Bulan ini, tepatnya pada tanggal 26 Februari 2010, adalah tepat 12 Rabi-Al-Awwal 1431H pada penanggalan Islam (Hijriah). Pada hari tersebut, Nabi junjungan kita Muhammad dilahirkan. Semoga shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada beliau beserta keluarga dan sahabatnya.”

Hari tersebut, di Indonesia dikenal dengan Maulid Nabi (Milad an Nabi). Maulid Nabi memang bukan hari besar Islam kalau dilihat dari pandangan al Quran dan Hadis. Nabi sendiri pun tidak menganjurkan harinya diperingati. Tetapi, merujuk pada sejarah, di era kekhalifahan juga pernah diadakan peringatan kelahiran Nabi . Untuk itu, sebagai penghormatan, pada hari itulah, kita setidaknya mengingat hari lahirnya Nabi yang kita cintai. Seseorang yang diberi hidayah Allah sebagai penerang dengan membawa ajaran hinggan akhir jaman.
Di kehidupan masa kini, kita telah mafhum dan mengenal berbagai macam peringatan hari-hari, baik itu hari kenegaraan (nasional) seperti Hari Kemerdekaan, mungkin juga hari Ulang Tahun perusahaan tempat kita bekerja, dan juga sangat banyak yang memperingati hari Ulang Tahun diri sendiri. Peringatan itu tidak harus mewah, besar, dengan mengundang puluhan hingga ratusan orang. Banyak pula yang sekedar merenung, mengulang seluruh kegiatan, baik kegiatan bangsa, kegiatan di perusahaan, atau juga seluruh pekerjaan yang telah dilakukan selama setahun. Dan seluruh renungan itu tidak haram, karena dengan merenung dan mengevaluasi segala pekerjaan kita, kita menjadi manusia yang selalu ingat. Dan apa karunia bagi orang yang ingat? Yaitu diberikan penerang dan hidayah baginya.
Oleh karena itu, sebagai suatu momen penting 12 Rabiul Awwal 1431H, seperti di kampung-kampung, bahkan dijadikan sebagai hari penting dan Indonesia sendiri pun menjadikan tanggal tersebut sebagai hari libur nasional. Harapan kita, di hari libur itu, juga hari-hari selanjut, bulan selanjut, dan di seluruh hidup kita selanjutnya, kita seterusnya dapat meneladani dan menyikapi hidup kita berdasarkan apa yang diajarkan dan dicontohkan Sang Nabi Kekasih Allah Swt.
Sebagaimana firman Allah :
"(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (al-Qur'an), mereka itulah orang-orang yang beruntung." (QS. Al-A'raa 7:157)

Faedah memperingati maulid nabi muhammad saw
Sikap baginda Rasulullah saw terhadap orang lain selalu baik, wajahnya senantiasa ceria. Bila sedih, beliau tidak menampakkan kesedihannya di hadapan orang lain. Bila orang lain menyakitinya beliau sedih, tetapi tidak mengeluarkan kata-kata kasar. Beliau senantiasa yang pertama mengucapkan salam kepada orang lain. Beliau tidak rela bila seseorang di hadapannya menghancurkan harga diri orang lain dan menjelek-jelekkannya. Beliau tidak pernah menjelek-jelekkan orang lain. Beliau dalam beribadah tidak kenal lelah. Karena berdiri salat sehingga kakinya bengkak. Malam-malamnya dipenuhi dengan ibadah dan doa serta minta ampunan kepada Allah. Beliau banyak membaca istigfar. Sehingga dikatakan kepada beliau mengapa engkau banyak beristigfar? Engkau kan tidak berdosa? Istigfar untuk apa? Beliau menjawab: “Afala Akuna Abdan Syakura?” Apakah aku tidak boleh menjadi hamba yang bersyukur, atas segala nikmat yang diberikan kepadaku? (Bihar Al-Anwar, jilid 10, hal 40).
Oleh karena itu begitu banyak faedah yang dapat kita ambil dari peringatan maulid nabi diantaranya:
1. Peringatan maulid Nabi Muhammad saw merupakan tempat untuk silaturahmi antar sesama muslim. Imam Ja’far Shadiq as mengatakan: “Saling berziarahlah kalian satu sama lainnya! Sesungguhnya dalam zirah kalian dengan sesama akan menghidupkan hati kalian, dan mengingatkan hadis-hadis kami. Hadis-hadis kami membuat kalian lebih dekat dan lebih sayang satu sama lainnya”.(al-Kafi, jilid 2, hal 186).
2. Acara memperingati maulid Nabi saw merupakan wadah untuk mengkaji kehidupan beliau untuk memperkenalkan beliau kepada generasi muda lebih jauh. Karna generasi muda sekarang jauh dari sejarah Islam.
3. Acara memperingati maulid Nabi saw adalah sarana untuk lebih mencintai dan meneladani beliau. Pepatah mengatakan: “tak kenal maka tak sayang”. Sangat mungkin seorang muslim tidak banyak tahu tentang sejarah kehidupan Nabinya, lantas bagaimana mungkin ia akan meneladani nabinya, jika ia sendiri tidak mengenalnya. Untuk menyayangi sosok pribadi yang agung perlu pengenalan lebih jauh, karena dengan banyak mengenal pribadi beliau kecintaan kita akan lebih bermakna. Dengan memperingati maulid Nabi saw, kaum muslimin akan menjadikan beliau sebagai teladan dalam kehidupnya, dan tidak perlu meneladani orang-orang yang tidak layak untuk diteladani. Mengapa sebagian kaum muslimin meneladani gaya kehidupan orang kafir? Karena mereka kosong dari teladan. Kita sebagai muslimin harus mengikuti gaya hidup Rasulullah saw, tidak saja dalam melaksanakan salat, tetapi dalam ucapan, tingkah laku, pergaulan dan perdagangan. Oleh karena itu kita harus mengenal beliau.
Rasulullah saw adalah manusia luar biasa, kalau kita mau menyebutkan keutamaan-keutamaan beliau, tinta akan mengatakan ketidakmampuannya untuk menulis. Namun, menuliskan sedikit adalah sebuah kebanggaan dan pelajaran bagaikan merasakan setetes air itu lebih baik dari pada tidak sama sekali. Sebagai pengenang mari kita kenang kembali sebagian kecil dari kehidupan manusia agung ini, dengan memperingati maulid Nabi Muhammdad saw.

Hukum memperingati maulid nabi Muhammad saw
Maulid Nabi saw. adalah kelahiran nabi Muhammad Rasulullah saw. Beliau saw. dilahirkan di tengah keluarga bani Hasyim di Makkah. Mengenai tanggal kelahirannya para ahli tarikh berbeda pendapat dalam masalah ini dan tidak ada dari mereka yg mengetahui secara pasti namun menurut buku Sirah Nabawiyah karya Shafiyurrahman Mubarakfury -Juara I lomba penulisan sejarah Nabi yg diadakan oleh Rabithah Al-Alam Al-Islamy- Nabi Muhammad saw. dilahirkan pada hari senin pagi tanggal 9 Rabiul Awal permulaan tahun dari peristiwa gajah.
Bertepatan dengan itu terjadi beberapa bukti pendukung kerasulan di antaranya adalah runtuhnya sepuluh balkon istana Kisra, padamnya api yg biasa disembah oleh orang-orang Majusi dan runtuhnya beberapa gereja di sekitar Buhairah. Hal ini diriwayatkan oleh Baihaqi. Selain itu Ibnu Sa’ad meriwayatkan bahwa Ibu Rasulullah saw. berkata Setelah bayiku keluar aku melihat ada cahaya yg keluar dari kemaluanku menyinari istana-istana di syam. Setelah Aminah melahirkan dia mengirim utusan kepada kakeknya Abdul Muththalib untuk menyampaikan berita gembira tentang kelahiran cucunya.
Maka Abdul Muththalib datang dengan perasaan suka cita lalu membawa beliau ke dalam ka’bah seraya berdo’a kepada Allah dan bersyukur kepada-Nya. Dia memilihkan nama Muhammad untuk beliau sebuah nama yg belum pernah dikenal di kalangan Arab. Kemudian beliau dikhitan pada hari ke tujuh seperti yg biasa dilakukan oleh orang-orang Arab.
Itulah sekelumit sejarah tentang kelahiran Nabi saw. yg kemudian momen penting tersebut diperingati oleh kebanyakan kaum muslimin sejak berlalunya tiga generasi yaitu generasi sahabat tabi’in dan tabi’ tabi’in.
Rasulullah saw. Bersabda. Janganlah kamu berlebih-lebihan memujiku sebagaimana orang-orang Nasrani telah berlebih-lebihan memuji putera Maryam. Aku hanyalah seorang hamba maka katakanlah Abdullah wa rasuluhu. Dalam hadis yg lain Rasulullah saw. bersabda Jauhilah oleh kamu sekalian sikap berlebihan karna sesungguhnya sikap berlebihan itulah yg telah menghancurkan umat-umat sebelum kamu. Dan dari Ibnu Mas’ud r.a. bahwasanya Rasulullah saw. bersabda Binasalah orang yg berlebih-lebihan dalam tindakannya.
Hadis di atas menerangkan larangan Rasulullah saw. kepada umatnya untuk memujinya secara berlebih-lebihan. Janganlah kamu sekalian memujiku dengan berlebih-lebihan. Artinya adalah janganlah kamu sekalian memujiku dengan cara yg bathil dan janganlah kalian melampaui batas dalam memujiku.
Kenyataannya kebanyakan manusia sangat berlebih-lebihan dalam memuji dan mengagungkan orang yg menjadi panutan dan junjungannya sehingga mereka meyakini bahwa junjungan mereka itu mampu melakukan sesuatu yg seharusnya hanya hak Allah. Jadi mereka menganggap junjungan mereka itu memiliki sifat ilahiyah dan rububiyah yg sebenarnya hanya milik Allah. Hal itu karna perilaku mereka yg berlebih-lebihan dalam memuji dan menyanjung panutan mereka.
Walupun rasulullah tidak pernah memperingatinya, bukan tidak boleh/di larang kita untuk merayakan peringatan maulid nabi muhammad saw. Tapi jangan sampai berlebih-lebihan dalam perayaannya itu, sebagaimana sabda rasul : ” Jauhilah oleh kamu sekalian sikap berlebihan karna sesungguhnya sikap berlebihan itulah yg telah menghancurkan umat-umat sebelum kamu”. Berbagai sumber makalah, Semoga bermanfaat bagi kita semua Amin...
Penulis adalah mahasiswa UIN Suska Riau
Fakultas Ushuluddin, Jurusan Tafsir Hadits
Dan Wartawan Tabloid Gagasan UIN Suska

Jumat, 19 Februari 2010

kisah

MALAIKATPUN MENANGIS
Oleh: Sarwan kelana Al-Alaiyi
Wahai saudaraku, sungguh hidup ini hanya sekali maka berbuatlah yang terbaik, hidup mati ditangan Allah, kasih dan sayang hanya milik Allah. Saudaraku mari kita merenung sejenak untuk membaca sebuah kisah yang mana kisah ini membuat para malikat menangis kisah apakah itu? Kisah kasih sayang nya Allah kepada hambanya dan kasih sayangnya hamba kepada sesamanya. Hayatilah, renungkanlah seolah-olah kita berada di dua posisi itu.
Suatu ketika Nabi Isa a.s. Berkata kepada ibunya, Bu dunia ini hanya sementara , sedangkan akhirat itu kekal. Untuk itu marilah kita berangkat kesebuah bukit di lebanon untuk beribadah kepada Allah dan berpuasa di siang hari dan sholat di malam harinya. Persediaan sudah ada di sana berupa daun-daunan dan air hujan untuk kita minum,”
Alkisah, akhirnya mereka berangkat dan menetap cukup lama di bukit itu dengan beribadah, makan dan minum yang ada. Akhirnya pada suatu hari nabi Isa seperti hari-hari biasa pergi menuruni jurang untuk mengambil dedaunan untuk di jadikan makanan pada saat berbuka nanti. Pada saat itulah Malaikat maunt datang menemui ibunya, setelah mengucapkan salam sang Malaikat berkata ”Hai Maryam yang tekun bepuasa di siang hari dan beribadah di malam hari!”
”Sebenarnya kamu ini siapa?” tanya Maryam, sekujur tubuhku bergetar mendengar suaramu dan pikiranku merancau melihat wibawamu”lanjut ibu nabi isa.
”Aku ini yang tidak punya kasihan terhadap anak karna kecilnya, tidak hormat pada yang besar karna dewasanya, akulah yang bertugas mencabut nyawa.”
”Malaikat maut apakah kedatanganmu kepadaku hanya berkunjung atau hendak mencabut nyawaku?”tanya ibu nabi isa
”Siapkah dirimu untuk menghadapi maut?”
”Maukah kamu memberi tempo barang sebentar saja? Aku sedang menanti kedatangan kekasih dan buah hatiku, permata dan penawar kegelisahan hatiku?”pinta ibu nabi isa kepada Malaikat
”Semuanya bukan aku yang menentukan . aku hanyalah seorang hamba Allah, aku tidak kuasa untuk mencabut nyawa seekor nyamukpun tampa seizin Allah. Aku tidak akan menunda sedetikpun untuk mencabutnyawamu di tempat ini”.kata Malaikat maut
”Malaikat maut kamu telah di percaya untuk mengemban tugas, maka kerjakanlah tugasmu itu”sahut Maryam
Begitulah percakapan antara Malaikat maut dengan ibunya nabi isa ketika nabi isa sedang mencari makanan untuk berbuka. Malaikat mautpun kemudian mencabut nyawa Maryam. Nabi isa datang terlambat, lalu menaiki bukit dan membawa dedaunan dan kubis di tangan nya, beliau tidak mengetahui kalu ibunya telah meninggal. Ketika melewati mihrab ibunya dan memandang ibunya masih berdiri di situ beliau mengira ibunya sedang melaksanakan sholat fardu,setelah itu beliau meletakkan makan di samping ibunya, dan beliaupun beribadah.
Seusai beribadah, beliau memandang ibunya dan memanggil dengan penuh kasih dari lubuk hati yang paling khusuk. ”Salam sejah tera wahai ibuku, waktu kini telah malam sekarang tibalah saatnya berbuka bagi yang berpuasa serta tiba juga saatnya untuk beribadah kenapa ibu hanya berdiam diri tampa melakukan semua itu seperti biasa?”begitulah cara nabi isa memanggil ibunya
Setelah sekian lama menunggu dan tidak ada reaksi dari sang ibu, nabi isa pun kembali beribadah.”mungkin ibu sedang tidur”kata nabi isa. Setelah beribah dengan tidak mengurangi rasa hormat kepada ibunya, beliaupun memanggil lagi ibunya dengan suara yang penuh kasih.”Salam sejahtera wahai ibuku, malam makin larut?”
Namun ibunya tidak bereaksi sedikitpun, nabi isa kembali lagi untuk melanjutkan ibadahnya hingga fajar dia mengira sang ibu masih tidur. Kemudian beliau meletakkan pipinya pada pipi dan mulut ibunya, beliaupun memanggil seraya menangis ”salam sejahtera wahai ibuku, waktu malam telah lewat kini waktu fajar menghampiri tiba saatnya untuk sahur dan ibadah sholat kepada Tuhan yang maha pemurah”.
Melihat kejadian itu para Malaikat dan Jin pun menangis, dan Bukit-bukit di sekitarnya bergema. Malihat hal itu Allah lalu menguji para Malaikat ”Mengapa kalian menangis?”tanya Allah
Ya Allah sungguh engkau maha mengetahui”jawab para Malaikat. Kemudian Allah berfirman ” sungguh aku maha mengetahu lagi maha penyayang”
Tiba-tiba ada suara, ”Isa angkatlah kepalamu. Ibumu sekarang telah wafat dan Allah memberimu pahala yang besar”. Nabi Isa pun mengangkat kepalanya sambil menangis terisak-isak. ”Siapakah yang akan menyertaiku pada saat sunyi dan sendirian? Siapakah yang akan menghiburku di perantauan ini? Siapa pula yang membantuku dalam beribadah?”kata isa ketika itu
Kemudian Allah menyampaikan wahyu kepada bukit untuk menasihatinya,”Isa apa yang kamu risaukan? Tidak inginkah kamu jika Allah yang menjadi penghiburmu?”kemudian beliaupun turun dari bukit menuju perkampungan bani israil, sesudah menyampaikan salam beliau menjumpai mereka.
”Siapa kamu ini? Wajahmu begitu bersinar hingga menerangi Rumah-rumah kami? Tanya bani Israil kepada nabi isa as.
”Aku adalah Ruh Allah. Aku ini nabi isa as, ibuku telah wafat dalam perantaun, sudikah kalian membantuku mengurusi jenazahnya?kata nabi isa
Ma’af ya Ruh Allah. Bukit itu banyak sekali di huni oleh Ular besar dan binatang yang buas, selama 300 tahun leluhur kami tidak berani menjamahnya,kata mereka. Miskipun dengan kecewa beliau kembali menaiki bukit itu, pada saat itulah beliau bertemu dengan dua orang pemuda yang baik beliau mengucapkan salam kepada pemuda itu. “Hai pemuda, ibuku telah wafat di perantauan aku mohon agar kalian dapat membantuku untuk mengurusi jenazahnya” pinta nabi isa
“Kenalkan aku ini adalah Malaikat Jibril dan yang ini Malaikat Mikail, ini obat tubuh dan kain kafan dari Tuhanmu. Ketahuilah pada saat ini bidadari dari surga sedang memandikan dan membungkus jenazah ibumu pakai kain kafan ini” lalu jibril yang menggalikan kubur ibunya. Setelah mensholati jenazah ibunya lalau merekapun menguburkannya. Kemudian nabi isa berkata “Ya..Allah, hanya engkaulah yang melihat posisiku dan mendengar keluhku. Tiada sedikitpun urusanku yang tersembunyi dari Mu. Ibuku telah wafat dan aku tidak menyaksikan wafatnya. Untuk itu izinkanlah dia untuk berbicara padaku.
Setelah itu datanglah wahyu yang mengizinkan dia berbicara dengan ibunya. Beliau berdiri di makam ibunya seraya berbicara dengan perihatin, “Salam sejah tera wahai ibuku? Sapa nabi isa. Lalu terdengarlah suara dari dalam kubur, “Kekasihku ….duhai buah hatiku…!
“Bunda apa yang bunda peroleh di tempat pembaringan dan tempat kembali ini? Bagaimana pula bunda menghadap Tuhan?” Tanya nabi isa. Aku memperoleh tempat pembarigan dan kembali yang baik aku mendapat Ridha Allah dalam menghadap-Nya.(Syaiful bahri, ada surga di telapak kaki ibu)
Wahai saudaraku hamba Allah, cuba kita renungkan sekali lagi dan ulangi dialok antara ibu nabi isa dengan Malaikat maut,dan ketika nabi isa memanggil ibunya dengan penuh hormat dan taat. Apakah diri kita sudah pernah memanggil ibu dan ayah kita seperti itu? Pertanyan itu hanya kita peribadilah yang dapat menjawabnya, sekarang dengan airmata yang mengalir dipipi kita serulah orang tua kita dengan kasih sayang niscaya Allah akan menyayangi kita
Wahai saudaraku, sungguh kisah diatas dapat membuka kembali hati nurani kita, untuk bersiap menghadapi maut dan berbuat baik kepada orang tua kita karna barang siapa yang berbuat baik kepada mahluk di bumi, maka mahluk di lagit akan berbuat baik kepadanya. Baca dan ulangilah untuk menghayati kisah diatas agar hati kita menjadi lembut seperti nabi isa, penuh perasaan kasih dan sayang karena Allah, Amin.
Oleh: Sarwan kelana al_alaiyi
Mahasiswa UIN, Fakultas Ushuluddin

Jumat, 01 Januari 2010

Berita Gagasan

SEMA – FU ADAKAN KKN SEHARI

Senat Mahasiswa Fakultas Ushuluddin (SEMA-FU) Universitas islam negeri (UIN ) Suska,Riau, Sabtu (21/11) berkunjung sekaligus melakukan orientasi kegiatan ke desa Bulih Nipis, Kec. Siak Hulu, Kab. Kampar dengan menggunakan dua bus. Kunjungan ini bertemakan “ Mengabdi untuk Negeri “
Dari Sema-Fu hadir sebagian pengurus inti yang mewakili mahasiswa ushuluddin, yaitu Ketua Sema; Eddi Welly, Wakl, Hasanal bulkiah, Sekretaris; Afdal h, bendahara Nelli h,Muklas Ap, mentri agama : Zulkarnain, mentri olahraga; sarwan, Co.keputrian Eni satria dan Uswatun hasanah Co. Sosialisasi.
Kunjungan sema-Fu ini disambut baik oleh kepala desa beserta seluruh masyarakat setempat. Kepala desa berharap acara sosialisasi ini dapat berlangsung demi terjalinnya slaturrahmi dan kekeluargaan.
“Dalam kegiatan ini kita tidak mel;ibatkan semua mahasiswa, tapi dibatasi 40 orang diantaranya ketua HMJ AF,Hamdan,Ketua HMJ PAG M,Hafiz dan ketua TH saya sendiri Abdulmalik A.selaku ketua panitia inilah sebagian yang mewakili mahasiswa ushuluddin,ungkapnya kepada Gagasan
Ketua Sema-Fu, Edi Welli mengatakan kunjungan dan orientasi ini dimaksudkan sebagai sarana silaturrahmi kepada masyarakat sekaligus pelatihan terhadap mahasiswa fakultas Ushuluddin untuk bermasyarakat ”dikarenakan masa jabatan Sema yang tinggal beberapa bulan lagi, maka ini adalah salah satu program kami membentuk kekeluargaan terhadap sesama” Ungkap nya.
Dalam kegiatan yang berlangsung dari pagi hingga malam ini, secara berganntian para pengurus sema membeberkan tugas dan fungsi masing-masing bidang. Ada beberapa rangkaian acara yaitu seminar, gotong royong, lomba buisi,dll. Acara kunjungan hari itu ditutup dengan ceramah agama dan penyerahan Cendera mata kepada kepala Desa Buluh Nipis kec Siak hulu Kab kampar. (Sarwan.Com)







Mendengarkan:mahasiswa asik mendengarkan seminar yang disampaikan oleh bapak Haris riadi Mag Sabtu(21/11)lalu.

X.Puisi

(X-PUISI)
SURAT BUAT SAHABAT
Sahabat Maafkan Aku
Sahabat Aku tahu diri ini bersalah padamu
Di saat kau terluka
Aku lempar kau di sudut sana
Aku pergi meninggalkanmu

Sahabat maafkan Aku
Sekarang Aku sudah punya sahabat yang baru
Kulihat kau masih di sudut itu
Aku bahagia bersama sahabat baruku

Tapi…
Ia mengecewakanku

Sahabat maafkan Aku
Aku tahu diri ini bersalah padamu
Aku malu menghampirimu
Tapi engkaulah satu-satu sahabatku

Sahabat maafkan Aku
Sahabat kembalilah padaku.

Pekanbaru juli-2009

Karya: Sarwan Kelana
Mahasiswa UIN Suska Riau


KETIKA KU BERTANYA

Oh Tuhan
Engkau Maha kuasa
Atas Bumi,Langit dan isinya
Yang terjadi kehendakMu juga

Takkan mungkin Aku dapat menghindarinya
Semuanya kini telah terjadi
Tapi Aku harus tabah menghadapi
Aku juga harus tabah menjalani

Sungguh ini pun TakdirMu jua
Di saat Aku lahir ke BumiMu
Aku bertanya kepada Ibu
Bu,dimanakah Ayah?


Biar Ayahku pergi,entah kemana
Semua telah kuterima
Dengan lapang dada
Ketika ku bertanya



Oleh: Sarwan Kelana
Mahasiswa UIN Suska Riau


PEMUDA ITU KALIAN

Kirimkan Aku
Sepuluh pemuda
Akan kuguncang
Dunia

Kalian pemuda
Kalian harus sholeh
Jangan tinggalkan sifat hasanah
Biar taufik yang kalian dapatkan
Maka ilham menyertai

Kalian pemuda
Irsyad
Tegakkan tiang
kokohkan
bangkitlah
dengan
keiklasan

kalian pemuda
jangan takutkan
gerimis yang datang
terus tegakkan
tiang,merah
di tanah lapang
walau kalian masih
dalam perkelanaan

pekanbaru agustus-2009

karya:sarwan kelana
mahasiswa UIN Suska



TERIAKAN PEMUDA

Saat langit berwarna merah saga
Dan kerikil perkasa berlarian
Meluncur laksana puluhan peluru
Terbang bersama teriakan
Takbir
Allahu Akbar

Teriakan karisma itu
Memanggil para pemuda
Antum adalah Rijal
Antum adalah Pejuang
Antum adalah Mujahid

Singkirkan keburukan
Tegakkan ke adilan
Lakukan dengan keiklasan

Karya:sarwan kelana Mahasiswa UIN


PUTRI
Senyummu indah putri
Tak pernah lekang di makan
Waktu
Wajahmu mencerminkan
Kepolosan
Yang selalu di main-maikan
Waktu

Bayangan dirimu
Selalu membayangi
Mata hatiku
Aku yang selalu melihatmu
Dan kau ada di bola
Mataku

Kau adalah tuan putriku
Seperti cahaya dalam
Kegelapan
Putri jangan tinggalkan
Aku …

Karya: sarwan kelana
Anggota tabloid Gagasan UIN

KPK vs POLRI

Aku letih har ini
Perjalananku semakn jauh
Ah…….
Masih jauh
Rasanya aku belum
Sampai ke tempat tujuanku

Ku lewati sungai-sungai itu
Ah ………..
Kau rupanya Buaya,,,,,,?
Tolong jangan ganggu Aku
Buaya .


Biar aku sampai ke tempat tujuanku
Masih banyak yang akan
Aku kerjakan
Rumah-rumah itu
Membutuhkan kehadiranku


Nyamuk-nyamuk itu
Belum habis ku berantaskan
Buaya,,,
Mereka kenyang dengan darah
Bantu aku buaya,,?

Untuk memberantaskan
Nyamuk-nyamuk nakal itu
Jangan kau musuhi aku
Buaya……….


Karya: sarwan kelana al-alayi
Anggota tabloid Gagasan UIN









Saat Aku Terjatuh

Saat aku terjatuh,
Terluka…pedih…sakit…
Dan aku menangisinya….

Saat itu,
Engkau senantiasa ada,
Menghulur tangan kepadaku,
Untuk aku bangkit kembali….
Memberi aku pengertian,

Jatuh itu perlu…
Agar aku tahu,
Bagaimana untuk bangun kembali….

Terluka itu tak mengapa…
Agar aku tahu,
Sakitnya bila terluka,
Agar aku berhati-hati kemudiannya…
kata Engkau lagi,

Menangis juga perlu,
Agar aku tahu menghargai,
Detik jatuh dan bangun…

Saat aku kesedihan,
Engkaulah yang menghiburku..
Mengusir duka yang bertandang…
Menbuat aku tertawa kembali…

Saat aku kesakitan,
Engkau jualah penawarnya,
Memberi dan mencari,
Penawar kesakitan yang menguji…

Saat tiada yang mempercayai,
Saat yang ada hanya yang meragui,
Engkaulah “satu-satunya”,
Yang memberi sepenuh kepercayaan,
Tanpa ada secebis ragu dihati…

Saat tiada yang menghargai,
Hanya engkaulah yang senyum padaku,
Tanda huluran penghargaan,
Walau sekecil apa yang kuraih…

Saat tiada yang memperduli,
Aku hanya nampak engkau,
Dimana-mana saja….
Dan aku tak pernah merasa,
Diri ini keseorangan…

Cukuplah aku katakan,
Saat aku ingin pejamkan mata,
Untuk mengakhiri hari yang berlalu,
Aku nampak engkau,
Sedang tersenyum padaku…

Saat aku membuka mata,
Untuk memulaikan hari-hariku,
Aku juga nampak Engkau…..
Memberi keyakinan kepadaku,
Hari ini adalah lebih baik dari semalam…

Saat ini,
Aku hanya nampak Engkau,
Senyum, kasih, sayang dan pengorbanan…
Yang tak mampu,
Untukku titip segalanya disini….

Saat Aku terjatuh….
Engkau selalu di sampingku,
Ibu …..

By: Sarwan kelana Al-alayi
Wartawan Gagasan UIN Suska.
Email:budaya_ripos@yahoo.com



Jalan yang sukar ini

Jalan yang sukar ini,
Bukan kita penentunya…
Kita hanya musafir,
Menumpang,

Melalui jalan-jalan tersedia ini…
Andai perjalanan tak mampu kita sudahi,
Terimalah…
Setakat ini saja,

Perjalanan masih panjang,
Bagi seorang musafir
Mencari apa yang di inginkan,

Hari terus berjalan,
Tahun makin berlalu..
Bagi seorang musafir,
Usia makin bertambah,
Umur makin berkurang,

Jalan yang sukar ini…
Harus di tempuhi,
Bagi seorang musafir


By:Sarwan




Sajak.

Sholat

Duapuluh Empat jam
Satu hari,Satu malam


Isya’…
Duapuluh dua Takbir,
Empat Rukuk,
Delapan Sujud,
Dua Tahyat,
Satu Salam


Subuh…
Sebelas Takbir,
Dua Rukuk,
Empat Sujud,
Satu Tahyat,
Satu Salam


Dzuhur …
Duapuluh dua Takbir,
Empat Rukuk,
Delapan Sujud,
Dua Tahyat,
Satu Salam


Asyar …
Duapuluh dua Takbir,
Empat Rukuk,
Delapan Sujud,
Dua Tahyat,
Satu Salam


Magrib…
Tujuh belas Takbir,
Tiga Rukuk,
Enam Sujud,
Dua Tahyat,
Satu Salam


Duapuluh Empat jam
Sehari semalam


Sembilanpuluh Empat Takbir,
Tujuh belas Rukuk,
Tigapuluh Empat Sujud,
Sembilan Tahyat,
Lima Salam


17 rakaat sehari,semalam
Aku menumuiMU

Pekanbaru 28-12-2009
23:00 wib

Karya: Sarwan kelana al-alayi. Mahasiswa UIN,Suska Fakultas Ushuluddin
Bergiat di Tabloid Gagasan UIN,dan Forum Lingkar Pena (FLP) Pekanbaru

Puisi

Al-Qur’an


Tigapuluh Juz
Seratus Empatbelas surat

Enam ribu Duaratus Tigapuluh Enam ayat
Tersusun dalam,Satu ucapan

Al –Qur’an


Karya: Sarwan kelana al-alayi. Mahasiswa UIN,Suska Fakultas Ushuluddin

Opini

TASBIHNYA ALAM
Oleh: Sarwan Kelana
“ Dan jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri ini beriman dan bertakwa pastilah akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi tetapi kebanyakan mereka mendustakan, maka kami siksa mereka di sebabkan perbuatan mereka sendiri (Q.S Al-Akrof:96)
Hanya tinggal hitungan hari lagi maka genaplah, satu bulan cobaan Allah kepada saudara kita yang berada di sumatra barat tanggal 30 September yang lalu Gempa yang berkekuatan 7,6 skala Richer (SR). Gempa itu banyak menelan korban nyawa, belum lagi ada yang menderita, baik itu stress dan luka-luka. Sudah sering Allah menegur para hambanya tapi sayang hanya sedikit dari hambanya yang mengetahui dengan teguran itu.
Andaikan para hamba-hambaku beriman, dan meninggalkan segala yang di larang, seperti sirik dan berbuat kerusakan di muka bumi ini, maka pasti akan Allahbukakan untuk hambanya bermacam-macam berkah dari langit maupun dari bumi. Yang belum kita ketahui sebelumnya. Sehingga kita akan memperoleh pintu-pintu kenikmatan dan keberkahan, selain dari yang telah kita dapatkan.
Sedangkan menurut ahli geologi, gempa bumi adalah pergeseran yang terjadi pada kulit bumi karena adanya gejolak di perut bumi, batu-batu vulkanik naik ke permukaan, sehingga menyebabkan getaran yang amat dahsyat. Pada saat perut bumi keberbagai arah sehingga perutbumi amat panas. Hal ini bukan berarti mereka mengetahui masalah-masalah yang gaib, tetapi mereka hanya memperkirakan sesui dengan perputaran bumi.
Sedangkan gempa bumi adalah fenomena alam yang tidak dapat kita perkirakan kapan tejaditerjadinya, karena ia keluar dair ketepatan peraturan semula. Sebagai mana Al-Qur’an mengisahkan kepada kita “ dan telah kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu tidak goncang bersemu maka datalah kami jadikan di bumi itu jalan-jalan yang luas, agar mereka mendapat petunjuk” (Q.S An-Ambiya’: 31)
Allah swt tidak pernah melarang kepada para hambanya untuk berbuat hal-hal yang baik, tetapi Allah sangat benci kepada hamba-hamba yang sirik dan melakukan maksiat di bumi ini. Mari kita koreksi diri kita masing-masing apakah kita lebih banyak berbuat kebaikan atau malah kejahata.? Ternyata tampa kita sadari kita banyak melakukan kemaksiatan, kadang kita sadari, apa yang telah kita lakukan. Contohnya yang paling kita rasakan, ketika kita terdengat panggilan Azan, kita sibuk dengan perbuatan yang kita kerjakan, pengusahan sibuk dengan usahanya, PNS sibuk dengan kantornya, ibu rumahtangga sibuk dengan aktifitas pelajar sibuk dengan pelajarannya, hanya sebagai orang yang datang memenuhi seruan itu. Orang lebih banyak memilih kebahagian di dunia daipada kebahagiaan akhirat, makanya Allah mengambil kebahagian dunia itu dengan gempa yang hanya beberapa jam saja, sudah menghancurkan 1,170 bangunan di kota itu.
Adapun fenomena-fenomena di atas merupakan contoh dari kemahakuasaan Allah. Diantaranya manusia ada yang mempercaya dan ada pula yang tidak. Tetapi, yang mempercayanya ada dua macam.
Pertama, ada yang mempercayainnya menurut ilmu pengetahuan. Ia percaya bahwa Allah Mahakuasa atas segala sesuatu dan ia mengetahuinya dari firman-firman Allah, misalnya.
“Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. perintah Allah Berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan Sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu.” (QS. Ath Thalaq:12)
Dan Allah berfirman :
“Maka perhatikanlah bekas-bekas rahmat Allah, bagaimana Allah menghidupkan bumi yang sudah mati. Sesungguhnya (Tuhan yang berkuasa seperti) demikian benar-benar (berkuasa) menghidupkan orang-orang yang telah mati. dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu” (QS. Ar Ruum: 50)
Dan firman Allah
“Dan Dia (pula) yang menciptakan manusia dari air, lalu Dia jadikan manusia itu (punya) keturunan dan mushaharah dan adalah Tuhan Mahakuasa” (QS. Al Furqaan: 54)
Dan beberapa firman Allah lainnya, akan tetapi kepercayaan tentang kemahakuasaan Allah hanya didasari pengetahuan dan kejadian-kejadian yang terjadi di hadapanya.
Kedua, ada pula yang percaya kepada kemahakuasaan Allah secara iman. Orang macam ini, pada mula kepercayaannya didasari pengetahuan, kemudian terus berkembang hingga menjadi kepercayaan secara iman. Kepercayaan secara iman dapat menghalangi manusia dari kegoncangan jiwa ketika terjadi gempa bumi. Karena ia yakin bahwa gempa itu terjadi karena kehendak Allah untuk semacam itu, anda saksikan semua gedung hancur, tetapi ada sebuah gedung yang tidak hancur, meskipun gedungnya lebing tinggi dan lebih besar, seperti yang terjadi di kota Mesir beberapa waktu yang lalu. Se telah diperiksa, ternyata para penghuninya adalah orang-orang saleh.
Ketidak tahuan Manusia
Gempa bumi merupakan bahasa yang dapat menerangkan kemahakuasaan dan keluasan ilmu Allah. Seolah-olah bahasa itu mengatakan kepada manusia: “Mereka tidak cukup hanya beriman secara ilmu dan perbuatan, tetapi hendaknya kalian merealisasikan keimanan kalian dalam bentuk perbuatan yang baik dan menjauhiperbuatan yang diajarkan oleh setan, dan dan hendanya kalian tidak berperasangka bahwa kejahatan akan tertutup selamanya. Sebab, engkau tidak tahu kalau Allah akan membongkar setiap kejahatan dalam waktu yang singkat, misalnya dengna terjadinya gempa bumi.
Karena manusia tidak mengetahui kapan terjadinay berbagai gempa bumi, maka sebaiknya mereka selalu memperhatikan besarnya kerajaan Allah yang sewaktu-waktu mampu mendapatkan berbgai bencana, termasuk gempa bumi. Sedangkan bintang dapat mengetahui tanda-tandanya, sehingga mereka berpindah dari temaptnya ke tempat lain, agar terhindar dari bencana yang akan datang. Kata seseorang “Bukan hak itu t ermasuk suatu keaneha?”
Sebenarnya, hal itu tidak termasuk keaneham, karena terjainya, tergantung kepada kehendak Allah.
Kalau kita perhatikan baik-baik bahwa binatang lebih dulu mengetahui akan terjainya malapetaka, misalnya gempa bumi, maka dapat Anda mengerti betapa lemah dan bodohnya manusia, sehingga ia tidka tahu kapan terjadinya malapetaka yang akan membinasakan dirinya. Adapun penyebab utamanya adalah banyaknya dosa-doasa yang dilakukan manusia dan mereka tidak segera bertaubat, sehingga setan tambah meninabobokkan mereka, sampai malapetaka dan siksa Allah tiba, sedangkan manusia belum siap untuk menghadapi.
Wahai saudaraku khususnya Riau, siapkah kita untuk menghadapi kedatangan gempa itu? Pertanyaan ini dapat kita jawab dari sudut padang manapun yang kita mau.
Bisa dari sudut kekayaan, harta benda materi dan keduniaan. Dari sudut popularitas jabatan, kehirmatan, penghargaan dan kemuliaan, dari sisi aktualitas diri, prestasi dan karya cipta. Atau dari sudut manapun yang kita maui.
Tanyakan lagi tentang kejadian yang menimpa saudara kita di sumatrabarat, jika kita beroriantasi pada kekayaan, dan harta bendanya maka semua itu akan binasa, tanyakan apa dampak semua itu pada pase kehidupan setelah mati? Jadi bersiaplah kita semuanya sebelum terlambat, banyaklah mengingat Allah, jauhi yang dilarang Allah, dan kerjakanlah yang di suruh, sesuai dengan Al-Qur’an dan sunnah, hanya dengan inilah kita dapat menerima dengan sabar kalu alam bertasbih lagi.
Gempa bumi mempunyai hubungan yang kuat dengan goncangan jiwa. Keduaya mempunyai kesamaan, yaitu kegoncangan dan getaran, Al-Qur’an pernah menggambarkan tentang kegoncangan jiwa, seperti dalam tersebut dalam firman Allah berikut
“Di situlah diuji orang-orang mukmin dan digoncangkan (hatinya) dengan goncangan yang sangat. (QS. Al-Ahzab:11)

Hari ini, ketika kita membaca uraian ini, kumpulan bari, bulan dan tahun berputar terus tampak pernah kembali lagi, setiap hari umur bertambah, usia berkurang, hal itu berarti kematian makin dekat. Jika ada pilihan lain, kecuali kita harus memilih jalan hidup yang benar.

Sarwan,Mahasiswa UIN Suska Riau
Fakultas Ushuluddin,Jurusan Tafsir


OPINI
PARADIKMA BARU MEMILIH PERGURUAN TINGGI
OLEH : SARWAN KELANA

Dalam bidang pendidikan kita mengenal ada namanya Perguruan Tinggi/Universitas,ini secara garis besar sedangkan nama-namanya cukup banyak.siapa yang sudah masuk kedalam pergururan tinggi maka ia di sebut sebagai seorang Mahasiswa/i.karna seseorang yang telah memegang gelar Mahasiswa/I ini memiliki peran penting bagi Masyarakat,bahkan pemerintah lebih takut kepada para Mahasiswa daripa aparat keamanan.di karnakan Mahasisa memiliki jiwa dan sikap yang semangat dan Kritis terhadap hal-hal yang menyimpang yang dilakukan oleh Pemerintah.

Sekarang kita di sibukkan dengan Tahun ajaran baru,sebelumnya banyak siswa dan siswi yang sudah melihat hasil kelulusan nya masing –masing,lalu mereka ingin melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi.sampai saat ini mereka masih sibuk mengurus syarat-syarat bagaimana mereka dapat masuk kedalam perguruan tinggi tersebut.banyaknya perguruan tinggi di dunia ini yang menawarkan dirinya kepada siswa/i yang baru. baik lewat media cetak maupun lewat media elekteronik. di mana mana semuanya sibuk ingin masuk ke perguruan tinggi oleh karma itu kita harus tau memilih perguruan tinggi yang benar-benar memiliki peran penting bagi masyarakat,karma hidup yang paling mulia adalah membuat orang lain menjadi tenang, damai dan bahagia.

Dengan masuknya seseorang keperguruan tinggi,maka akandi ketahui kekuatan Interaksi hubungan antara seorang Dosen dengan Mahasisawa/i dalam pengembangan peroses belajar,karna hubungan Intraksi antara Dosen dengan Mahasiswa memeiliki kekuatan yang tersembunyi,yang harus dimaknai sendiri sebagai peroses Sosiologis yang memuat peristiwa Interaksi hubungan,interaksi untuk membangun peroses penyesuayan Akademis dan interaksi pendidikan yang Optimal.

Pada zaman dahulu pendidikan di perguruan tinggi hannya bersipat Minoritas,sehingga jika seseorang yang sudah keluar/tamat dari perguruan tinggi tersebut memang memiliki Kereatifitas dan Intensitas. Tetapi dengan banyaknya Demokratisasi pendidikan di perguruan tinggi menjadi Massal,oleh karna itu dalam memilih perguruan tinggi harus terlebih dahulu mengetahui latar belakang perguruan tinggi tersebut agar kita benar-benar mendapat pendidikan yang baik di dalamnya

Perguruan Tinggi yang sudah Manyoritas sangat menyukarkan perguruan tinggi yang Minoritas sudah tidak sama seperti masa lampau lagi karna dalam peroses belajar dan mengajar banyak yang sudah menggunakan alat Teknologi,satu sisi alat ini dapat mengarah kan ke hal yang Positif dan di sisi yang lain alat ini juga dapat mengarah kepada hal yang Negative. Siapa saja boleh menggunakan alat ini karna alat ini sangt membantu dalam melakukan sesuatu.

Sekarang ini perguruan tinggi memiliki peran penting bagi Negara dan bangsa. tapi sayang di sebagian perguruan tinggi di perkotaan,Dosen dan Mahasiswa lebih condong kepada kepentingan akademis. Kehadiran dosen bukan lagi sebagai Figure,Educator.karna banyak dosen-dosen yang mengajarkan hal-hal yang bertentangan dengan syariat oleh karna itu sebelum masuk kedalam perguruan tinggi ada beberapa unsure yang harus kita perhatikan diataranya:

Mengetahui peranan perguruan tinggi tersebut
Sebagai seorang mahasiswa yang memiliki Ideology kita harus mengetahui tentang perguruan tinggi yang kita ingin berkecimpung didalamnya,karna sudah banyak perguruan tinggi yang ada di dunia ini yang pola pikirnya dulu baik tapi sekarang bertentangan dengan agama Islam. diantaranya ada perguruan tinggi yang pola pikirnya mengarah kepada Liberalisme,karna pola pikir liberal ini terus mengalir ke seluruh perguruan tinggi di dunia oleh karna itu siapkan diri kita untuk menghadapi pola pikir itu,dan kita pilih perguruan tinggi yang benar layak buat kita.

Melihat Dosen
Semua perguruan tinggi pasti banyak memiliki dosen,tapi sebagai Mahasiswa kita harus jeli untuk mengetahui mana dosen yang membawa kepada kebenaran dan mana dosen yang membawa kepada penyimpangan,karna diantara ratusan dosen pasti memiliki pemahaman yang berbeda satu sama lain(rambut boleh sama-sama hitam tapi pemikiran berbeda) sehingga kita kenal dengan pemikiran Liberalisme. hal seperti ini wajib untuk di ketahui oleh Mahasiswa apalagi sekarang ini sudah marak dan berkembangnya jaringan islam liberal di seluruh dunia. waspadalah-waspadalah terhadap hal-hal yang menyimpang.

Mengetahui dasar ilmu yang di tuntut
Untuk masuk kedalam Perguruan Tinggi ini kita harus mengetahui Ilmu apa yang ingin kita tuntut di perguruan tinggi tersebut karna banyak ilmu yang berkembang menggunakan Rasio. Sebangai seorang Muslim kita harus lebih mengetahui hal itu,jangan sampai kita terjebak kedalam ilmu yang salah/menyimpang. Karna menjadi Mahasiswa yang Sukses adalah mereka yang berhasil melakukan Sosialisasi dalam kehidupan yang terus menerus dengan semua nilai kehidupan,baik ia berada di rumah,di perguruan tinggi,di dalam Organisasi dan di Universitas-Universitas lain di mana Mahasiswa itu akan hidup dan menuntut ilmu.

Mahasiswa akan mencari sumber dan nilai-nilai lain(nilai yang sementara dia nggap benar) melaluai peroses Sosialisasi dengan kelompok,atau sahabat sebaya(Peer Group) yang mempunyai peran dalam pembentukan nilai –nilai pada seseorang Individu melalui peroses penyesuayan/Konformitas.

Coba kita bertanya pada diri sendiri,apa yan kita cari dalam Perguruan Tinggi terdebut? Jawablah pertanyaan itu dari sudut pandang manapun yang kita mau. dari sudut Popularitas,Jabatan dalam Organisasi,Kehormatan karna sudah di sebut sebagai seorang Mahasiswa,Penghargaan atau kemulian. dari sisi Aktualitas diri,Perstasi dan Karya Cipta,atau dari sudut manapun yang lain yang kita mau.

Bagai mana Paradigma kita untuk memilih perguruan tinggi ? petanyaan ini hanya diri, dan hati kita sendiri yang bisa menjawab,karna kalu benar kita ingin menuntut ilmu maka tidak ada yang dapat menghalang keinginan kita ,tapi kita harus tau mana perguruan tinggi yang layak untuk kita.
Tanyakan satu kali lagi pada diri kita sanggupkah kita menjadi mahasiswa yang kritis, dalam perguruan tinggi?. Sanggupkah kita konsisten dalm memengang teguh Syariat Robbani? Kalu semua ini dapat kita pertahankan dengan iman dan Keta’waan maka kita tidak salah untuk memili perguruan tinggi manapun yang kita mau,agar kita dapat menjadikan Perguruan Tinggi kita sebangai Kampus yang Madani. Hidup Mahasiswa…….Hidup Mahasiswa……

Penulis adalah Kritik dan saran silakan menghubungi
Mahasiswa UIN Suska Riau Penulis Cp: 081275403170
Fakultas Ushuluddin
Aktif di Pers Kampus

Cerpen

“Dari Tanah Air ke Tanah Suci”
Oleh:Sarwan kelana al-alayi
Siang itu suasana terasa panas, maklum kuarter kami baru beberapa jam tiba di Mekkah al Mukaromah. Ya... Keadaan cuaca di sana sangat berbeda dengan indonesia. Untuk berangkat ketanah suci tahun ini kebetulan kelompok kami yang mendapat undian pertama. Makanya kami lebih dahulu dapat merasakan keadaan di sana.
“Ya saaikh hal tawaddu’ tursiluna ilaa pundukun indunisia ?”1
“na,am tafadhol birukubi hazihi sayyaroh”2
“bikam adif’u ilaa zalika pundukin”3
“ ‘ala hasbiimin alhukumati”4
“kamissaikhu daf’u?”5
“kahomsatun junaihah”6
Begitulah percakapan kami ketika tiba di sana,maklum orang arab di sana tidak mengerti bahasa indonesia. Ya ...terpaksalah kami gunakan bahasa arab yang pernah kami pelajari sewaktu kuliah dulu.
“Al an qodwasoltum ilaa pundukhin indunesia”7 Kata supir travel yang membawa kami siang itu.
Dengan segera kami, turunkan barang-barang yang kami bawa. Ya..... barang-barang ini perlu bagi kami saat kami berada di tanah suci ini. Dengan membawa barang-barang, kami masuk ke penginapan atau asrama haji. Kami disambut oleh orang Indonesia yang menjaga tempat itu, rasanya seperti di kampung. Karena kami semua menggunakan bahasa Indonesia, walaupun kami sedang berada di Arab.
Kebetulan sekali, kami dapat penginapan pertama. Karena kepala penginapan itu, Pak H. Abdullah, Lc. Murobbi kami waktu kuliah di Indonesia. Karena sekarang musim haji dia di utus dari Menteri Agama Indonesia untuk menjadi pembimbing, pengarah dan sebagai kepala penginapan bagi jemaah haji dari Indonesia.
“Assalamu’alaikum Ustadz” sapa kami serentak saat menuju di hadapan beliau.
“Wa’alaikum salam warah,matullah” Subhanallah antum-antum semuanya? Oleh karena itu selayaknyalah kita sebagai hambaNya, selalu bersyukur, atas segala yang Allah anugerahkan kepada kita. Akhirnya sampai juga niat dan cita-cita antum semua, untuk berangkat ketanah suci ini. Yang lebih bersyukur lagi antum semua digratiskan oleh pihak Universitas, untuk melaksanakan ibadah haji ini. Karena antum-antum semua mendapat prestasi sebagai mahasiswa yang istiqamah di jalan dakwa, khusus dilingkungan kampus. Sehingga antumlah generasi perdana membuat gerakan dakwah di kampus itu. Sehingga gerakan dakwah terus dilanjutkan oleh generasi-generasi selanjutnya, walaupun antum semua sudah menyelesaikan S1 di universitas itu. Terang Ustadz H. Abdullah mengingatkan gerakan dakwah lima tahun yang silam.
* * *
“Assalamualaikum, akhi!” tegurku kepada beberapa ikhwan yang selokal denganku.
Wa’alaikum salam” jawab mereka serentak. Mulai hari itu, kami semua menjadi sahabat, disamping itu kami pun satu lokal. Beberapa bulan kami masuk ke universitas itu, jarang sekali kami melihat mahasiswa mengadakan halaqoh-halaqoh ilmu, apalagi di universitas itu. Mayoritas 99% muslim.
Nah kebetulan sekali fakultas kami mengadakan kajian diskusi ilmiah dengan tema “Da’wah tugas siapa”tak tanggung-tanggung dalam kajian itu pihak Fakultas mengundang Ustad dari luar.
“Ustadz, kajian kitakan masalah dakwah, jadi saya mau tanya mengapa jarang sekali kami melihat dikampus kita ini mengadakan halaqoh-halaqoh ilmu? Aku mulai dengan satu pertanyaan.
“Ya,,, pertanyaan anta menarik sekali, mengingatkan ana waktu kuliah di Madinah dulu.” balas Ustadz. Awalnya ana kuliah di Madinah beberapa tahun yang lewat, kami selalu mengadakan halaqoh-halaqoh ilmu atau liqoq (perkumpulan/pertemuan) yang membahas persoalan dakwah islam dan kebaikan. Jadi kalau antum mau, antum bisa menggerakkan dakwah kampus ini, agar nampak nilai-nilai keislamannya. Nanti biar ana yang membantu membagikan materi halaqohnya, gimana?
Seakan-akan mau keluar rasanya ruhul jadid yang ada di diri kami. Untuk membuktikan bahwa muslim itu bersatu bersaudara mengajak kepada yang ma’ruf mencegah dari yang mungkar, sebagaimana dalam firman Allah:
“Sesungguhnya kalian semua bersaudara”
Hari itu, senin, selasa, rabu, kamis, jumat, sabtu ataukah ahad, kami tidak mengingatnya, yang jelas kami memulai halaqoh kami ba’da shalat dzuhur di mushala Fakultas kami, yang mana sebelumnya Ustadz H. Abdullah sudah kami kompirmasikan, makanya siang itu beliau shalat berjamaah bersama kami.
Setelah salam dan pembukaan, yang dituturkan oleh Ustadz. Beliau belum masuk kepada materi, sebelum acara ta’aruf dari rekan-rekan kami.
“Ayo sebelum ana masuk kepada materi, ana persilahkan kepada antum semua untuk ta’aruf, mulai dari yang bagian kanan ana”. kata Ustadz.
“Assalamu’alaikum Wr.Wb. nama ana Hasan, Ustadz. Ana dari aliah, sekarang masih semester satu. Insyaallah satu bulan lagi naik semester dua.”
Afwan ya, karna antum satu lokal, jadi supaya cepat ana minta nama-nama antum semua.
Antum?
“Nama ana Zul, ustad. ana dari aliah.
Antum?
“Nama ana Ilham, Ustad. ana dari pesantren.”
Antum?
“Ana Subhan ustad, ana dari pesantren”.
Antum?
“Ana Hendri,ustad.ana dari pesantren”
Antum?
“Ana Sholeh Ustadz, ana dari pesantren.”
Antum?
“Nama ana Muklas ustat, ana sama dengan henri”
Kalau antum?
“Nama ana Iwan Ustadz, ana dari aliah, kabupaten Meranti.
Akhirnya selesailah, ta’aruf kami dengan Ustadz H. Abdullah, murobbi perdana kami di universitas itu.selanjutnya kami akan mendengarkan materi yang akan di sampaikan beliau.
“Syukron......, kita akan mulai halaqoh kita dengan pelajaran Tauhidulllah dan Dinul Islam. Ana mengharapkan supaya antum semuanya tetap istiqamah dalam dakwah ini. Yakinlah suatu saat nanti antum semua akan merasakan kenikmatan dari apa yang antum lakukan saat ini. Ustadz memulai dengan memberi semangat kepada kami semua. Lalu beliau melanjutkan materinya hingga selesai.
* *
“Akhi nanti, kita harus istiqomah dalam dakwah ini. Kita usahakan agar saudara-saudara kita yang lain sama seperti kita.” Zul mengingatkan kepada kami.
“Iya, akhi.......! nanti kita dapat belajar bahasa Arab, sekali dengan Ustadz Abdullah. Mana tahu kita dapat melanjutkan S2 ke Madinah. Jadi kita sudah ada sedikit ilmu bahasa Arab tu.” Tambah Subhan.
Akhirnya selesailah halaqoh atau liqoq perdana kami dengan Ustadz itu. Yang mana untuk yang perdana ini, beliau lebih banyak memberi motivasi dan semangat kepada kami. Nampaknya kamilah generasi pertama kampus yang semangat dalam hal ini. Makanya beliau lebih banyak memberihal, seperti itu, agar kami tetap kuat dan bisa mengajak saudara-saudara seperjuangan yang lain untuk bergabung, menjalankan dakwah ini. Begitulah harapan beliau kepada kami semua.
Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan, tak terasa minggu depan kami diwisudakan. Semenjak kami Kuliah Kerja Nyata (KKN), kami jarang sekali bertemu dengan Murobbi kami., Ustadz H. Abdullah. Karena beliau selalu sibuk ke luar negeri. Maklum beliau sudah termasuk salah seorang dari orang Indonesia yang fasih dalam bahasa Arab maupun Inggris. Dan beliau juga aktif dalam usaha dakwah ini. Karena ilmunya itu Mentri Agama sangat mempercayai beliau.
“Akhi, tak terasa sudah banyak ikhwan kita yang melanjutkan usaha dakwah ini. Kita semua jangan lupa semangat terus untuk menjadi Murobbi, seperti Ustadz H. Abdullah.” Kata Zul kepada kami.
“Iya.....akh. yang penting kita bersyukur kepada Allah, karena dikampus kita sudah banyak diadakan halaqoh-halaqoh. Bahkan yang lebih hebatnya, dosen-dosen lagi yang menjadi murobbi mereka.” Tambah Muklas kepada kami.
“Itu tandanya, usaha dan kerja kita dengan Ustadz Abdullah berhasil.”
“Sudah! Ini semua berkat keikhlasan dan keistiqomahan kita waktu belajar agama dengan Ustadz H. Abdullah.” Kita berharap biarlah Allah yang membalassemua apa yang kita kerjakan. Sekarang kita siap-siap untuk wisuda minggu depan.......?
takbiru....Allahuak barr............................3x
* * *
Pagi ini kami diwisudakan, kurang lebih lima ratus orang yang wisuda sama dengan kami. Dalam acara itu Pak Rektor mengumumkan nama-nama mahasiswa yang dapat prestasi dan akan naik haji gratis dari pihak universitas. Maka kami semua seperti patung ketika mendengarkan Pak Rektor membacakan nama-nama tersebut.
“Diberitahukan kepada seluruh mahasiswa. Inilah nama-nama mahasiswa yang banyak memberikan kontribusi di universitas ini. Diantaranya, Hasan, Zul, Muklas, Subhan, Sholeh, Ilham, Iwan dan Hendri mereka inilah yang berhak mendapat hadiah naik haji gratis tahun ini”terang Pak Rektor kepada kami semua.
Mendengar nama-nama kami disebutkan, bukan main syukur kami kepada Allah. Segera kami melakukan sujud syukur, karena apa yang kami lakukan telah dibalas oleh Allah, dengan yang baik. Jadi apa yang kami lakukan dulu tak ada sia-sianya. Disamping niat kami sekali pergi ke Mekkah.
Tiga bulan setelah kami di wisudakan, maka tibalah saatnya kami mau berangkat ke tanah suci tahun ini. Karena kami naik haji gratis atau dibiayakan oleh universitas. Maka kami diberangkatkan terlebih dahulu. Agar kami dapat membantu jema’ah yang lainnya. Kalau kami sudah sampai di Mekkah nanti, itulah harap universitas kepada kami.
Akhi........tidak disangka, sekarang kita sudah berada di pesawat. Isyaallah satu jam lagi kita sampai di Mekkah. Ternyata benar firman Allah dalam QS. At-talaq : 2-3.
2 “barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya dia akan mengadakan baginya jalan keluar”.
3. “Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah Telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu”.
Semoga kita semua termasuk orang yang disebutkan Allah dalam firmannya itu. Amin........
1.ya,, pak supir apakah anda mau mengantar kami ke asrama indonesia?
2.ya,,silakan naik travel ini.
3.berapa ongkos ke asrama pak?
4.seperti yang di tetapkan oleh pemerintah
5.berapa pak?
6.lima junaihah
7.nah sekarang kalian sudah sampai di penginapan indonesia

Sarwan kelana Al-alayi
Mahasiwa Fakultas Ushuluddin UIN Suska Riau
Aktif di Media Kampus Dan FLP cabang Riau
Beberapa tulisannya berupa Opini,Sp,cerpen dan Puisi
Sudah pernah di Terbitkan di media massa Riau.